Saturday, January 20, 2018

Honu Poke & Matcha Bar - Kemang


Honu

Berapa kali saya mendengar soal makanan sehat yang namanya Poke Bowl tapi belum kesampean nyobain. Sampai akhirnya kebetulan saya ada perlu ke daerah Kemang dan adik saya sepertinya penasaran dengan Honu Poke & Matcha Bar. Sebenarnya saya agak heran kenapa dia ngajakin makan semacam Chirashi Sushi / Salad, agak di luar kebiasaannya yang pemakan daging. Ternyata dia salah baca antara Poke dan Pork. ==;

Honu

Honu Poke & Matcha Bar ini bisa dibilang Japanese Food dengan nuansa Hawaii. Dekorasi nya sebenarnya simple dan nyaman dilihat tapi tetap unik. Menu Poke Bowl nya sebenarnya tidak terlalu banyak dan sudah ada set nya sendiri isinya apa saja. Tapi cukup variatif karena mix and match pilihan daging, sayur, saus, dan nasi nya.

Kami memesan 3 mangkuk Poke Bowl yang small. Sebenarnya lebih worthy beli yang reguler, tapi karena ingin coba macam-macam kalau pesan yang reguler bisa kenyang banget. Yang small harganya sekitar Rp50-60ribuan. Selisih Rp25ribu dengan yang reguler.


The Skinny

Untuk tuna saya akhirnya pilih The Skinny. Warna isi mangkok yang dihidangkan di depan saya sungguh asik dengan kontras merah dan hijau yang menarik. Rasa saus shoyunya sedikit pedas tapi manis. Kadar pedasnya untungnya masih bisa saya toleransi. Manis asin nya saus shoyu berpadu baik dengan tunanya yang legit segar, sayur-sayuran yang fresh dan nasi sushinya yang asam. Langsung bahagia rasanya waktu saya makan ini.

Super Bowl

Super Bowl adalah Poke Bowl dengan potongan salmon dan saus miso lemon. Sausnya agak mirip dengan yang shoyu tapi lebih ada rasa gurih mild. Tidak terlalu ada bau dan rasa tauco. Saya pesan Super Bowl karena ini satu-satunya yang pakai alpukat dan saya ingin menikmati salmon dan tuna secara terpisah. Yang ini juga aduhai banget rasanya. Potongan salmon dan sayur-sayurannya terasa fresh dan segar, wakame nya juga bikin keseluruhan hidangan jadi asik banget.

Chicken Bowl

Chicken Bowl nya enak. Ayamnya empuk dan lezat, paduan dengan brown rice, sayur-sayuran, dan daun bawang nya ternyata oke banget. Sayangnya porsi ayamnya dikit. xD;

The Skinny nya saya pakai sushi rice, sedangkan Super Bowl dan Chicken Bowlnya pakai Brown Rice. Sepertinya porsi kalau pakai sushi rice lebih banyak daripada brown rice. Soalnya The Skinny nya terlihat lebih tinggi dan banyak daripada Super Bowl dan Chicken Bowl.

Hot Ginger Lemon Matcha

Untuk minuman, kami pesan Opening Ceremony dan Hot Ginger Lemon Matcha. Ginger Lemon Matcha nya enak~ apalagi waktu kami datang baru saja kehujanan di jalan. Lemon Jahe is the best buat dingin-dingin.

Opening Ceremony

Opening Ceremony nya tapi mengecewakan. Kami padahal sudah diwanti-wanti kalau ini pahit banget dan jadi berekspektasi macam-macam. Apalagi harganya juga tidak murah. Awalnya saya mengharapkan matcha pada upacara minum teh Jepang yang diaduk kencang sehingga agak creamy tapi pahit. Ternyata lebih seperti teh biasa yang warna hijau tua nya pekat dan rasanya juga tidak pahit yang gimana-gimana.

Honu

Overall tapi makan di sini bikin saya bahagia~ Kapan-kapan sepertinya saya harus coba yang Two & Two. Sepertinya itu menu paling direkomendasikan di Honu dan saya penasaran dengan creamy sauce nya.


HONU Poké & Matcha Bar Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Fukuya Japanese Cotton Cheese Cake - Bandung


Fukuya

Fukuya Japanese Cotton Cheese Cake, saya tahu cheese cake merk baru ini dari teman saya yang sepertinya bahagia banget waktu memamerkan cheese cake ini di Instagramnya. Saya pun penasaran, tapi ternyata Fukuya hanya bisa dipesan online dan berdomisili di Bandung.

Ketika teman saya berkunjung dari Bandung ke Jakarta saya pun ada titip dibawakan kue. Rasa terima kasih yang besar pun saya haturkan, akhirnya kesampean juga nyicipin Japanese Cheese Cake asal Bandung ini.

Yang dibawakan oleh teman saya adalah classic lemon cheese cake. Sekilas pandang pertama saya pikir teksturnya seperti chiffon cake karena permukaannya agak berongga. Tapi setelah dipotong dan dicicipi, ternyata teksturnya lembut dengan rasa keju yang nendang. Lemon nya bikin rasa keju pada kue ini lebih rich dan flavorful.

Classic Lemon Cheese Cake

Overall mungkin style kue dan teksturnya mirip Chizukek. Lembut digigit tapi bukan lembut foamy seperti Fuwa Fuwa atau Uncle Tetsu. Kelembutan kue Fukuya lebih padat dan rich, tidak terlalu bolu. Rasa kejunya keju banget tapi tidak overpower dan masih nyaman dimakan banyak.

Gurih keju dan susu nya dapet, kadar rasa manisnya juga tidak berlebihan. Kalau dikulkasin dan dimakan dingin-dingin, rasa gurih kejunya jadi lebih enak dan rasa lemonnya juga lebih keluar.

Harga Classic Original dan Classic Lemon nya Rp125.000,- sedangkan varian rasa yang lain Rp150.000,- belum termasuk ongkir. Untuk harga segitu, kualitas cheese cake yang dihadirkan sungguh oke. Kapan-kapan saya harus cobain rasa lainnya, terutama yang Yogurt Cheese Cake.

Buat warga Bandung yang mau tanya-tanya lebih lanjut atau kalau mau pesan bisa langsung kontak IG atau WA nya. Pemesanan hanya terbatas di wilayah Bandung, kecuali kalau punya teman di Bandung yang bersedia dititipin. xd

IG : @fukuyabandung.id
WA : 085720000781

Tuesday, January 16, 2018

Delicious and affordable Calzone at Master Cheese Pizza - Tanjung Duren

MasterCheese Pizza

Master Cheese ada di Tanjung Duren sebelah studio foto. Kalau dari KFC Tanjung Duren tinggal lurus ke arah Medit dan posisinya ada di sebelah kiri setelah taman. Restorannya cukup luas dan nyaman. Sistem penjualannya sama dengan Pizza Time, jadi bayar di muka sebelum makan. Pelayanannya juga baik.

Wagyu Cheese

Menu utama Master Cheese pada dasarnya ada 2, pizza dan hotplate rice ala PepperLunch tapi dengan keju mozzarella. Saya baru cobain pizza-pizza nya. Meski disebut pizza tapi secara bentuk sebenarnya ini Calzone. Pizza nya ditangkup menutup jadi setengah lingkaran. Harganya rata-rata Rp30ribuan, bisa lebih kalau ada tambahan topping.

Wagyu Cheese

Yang pertama kali saya coba adalah reguler Wagyu Cheese Pizza. Daging gilingnya empuk dan halus, berpadu asik dengan kejunya yang meleleh mantap~ Roti pizza nya tapi tipis. Sepertinya sedang ngetren restoran pizza yang tidak terlalu mahal dengan roti tipis? Kalau kata teman kantor saya, kayak kebab. xd

Ham n Cheese extra cheese

Tampilan keju yang benar-benar bleber meleleh baru ada kalau  pesannya pakai ekstra cheese. Kali kedua saya nyobain Ham & Cheese + extra cheese. Ham nya enak dan yang ini ada sedikit potongan bawang dan jamur.

Ham n Cheese extra cheese

Meski keju mozzarella nya mantap tapi untuk pizza sausnya agak kurang terasa sih. Kalau lebih ada saus tomat pizza atau semacamnya sepertinya akan jauh lebih enak. Sepertinya Master Cheese memang lebih mengandalkan keju. Saus cocolnya saya selalu pilih yang keju.

Choco Volcano extra cheese

Choco Volcano extra cheese

Choco Volcano + extra cheese lumayan lah untuk dessert atau snack manis. Rasa coklatnya standard sih. Not bad, tapi ngga direkomendasikan buat orang yang lidahnya menuntut rasa coklat yang lebih premium.

Es Lemon Tea

Taro Macchiato

Es lemon tea nya standard. Sedangkan minuman Machiato nya bagian atasnya hanya berasa foam busa dan tidak creamy. Kurang recommended.
 
Overall makan di Master Cheese cukup asik dan nyaman. Kapan-kapan mungkin saya mau cobain menu nasi nya.


Mastercheese Pizza Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Sunday, January 14, 2018

Sushi on Wooden Stairs, Sushi Hiro - Neo Soho



Sushi Hiro sepertinya buka sekitar bulan Desember 2017 di Neo Soho. Mereka tidak banyak promo atau bikin pengumuman, tapi sadar-sadar sewaktu mampir ada semerbak bau kecap sushi ketika saya masuk mall ini dan tepat diatasnya Sushi Hiro sudah buka dengan antrian yang cukup ramai dan di dalamnya pun sangat sibuk. Nama Sushi Hiro sebenarnya sudah cukup membahana karena ke khas an mereka menyajikan sushi dengan tangga kayu. Tapi karena posisinya jauh-jauh saya belum pernah nyobain outlet yang lain.

Animo pengunjungnya tinggi terutama di jam makan sore. Maka saya memutuskan mampir pas weekend di jam makan siang saja. Kebetulan mall di sini memang tidak jauh dari tempat kerja saya. So far pelayanannya sangat baik dan ramah. Kalau sedang tidak terlalu ramai makanannya juga cepat keluar.


Variasi menunya ternyata cukup banyak. Tapi untuk kunjungan awal saya fokus sama sushinya saja. Harga sushinya termasuk mahal dan premium. Mungkin setara dengan Sushi Masa atau tempat sushi premium di Little Tokyo. Variasi ikannya banyak, tapi yang lebih bermacam-macam adalah pilihan aburi sushinya. Sampai ada smoked duck dan foie gras pada pilihan menu sushinya.

Rasa nasi sushinya cenderung asam, tapi agak berbeda asamnya dengan tempat sushi lainnya. Buat saya tekstur nasinya oke, pulen dengan tingkat kematangan, ketebalan, dan kepadatan yang pas. Tapi adik saya tidak suka karena nasi sushinya terlalu kering untuk dia dan mudah protol untuk sushi yang bersaus encer. Dan untuk restoran sushi yang lebih high class dia mengharapkan nasi sushi yang lebih oke.

Proporsi antara nasi sushi dan topingnya baik. Untuk kualitas topping di atasnya tapi rada hit and miss. Ada yang enak banget, ada yang rada mengecewakan karena di bawah ekspektasi.

Hiro Deluxe Sushi

Ebi Sushi, daging udangnya terasa padat. Termasuk oke lah buat saya tapi tidak tidak wah. Begitu pula dengan Tamago Sushi dan Tobiko Sushi nya. Tamago Sushi di sini cenderung kasih highlight pada rasa manis.

Ika Sushi alias cumi-cumi di Sushi Hiro agak unik. Potongannya menarik dan ada semacam saus manis tambahan pada nasinya. Sayangnya, buat saya masih kurang ngefek. Saya memang pada dasarnya ngga suka Ika Sushi, tapi kadang ada tempat yang berhasil bikin saya merasa Ika Sushi nya enak. Sushi Hiro wasn't one of them, tapi effort treating Ika Sushi yang agak berbeda masih saya hargai.

Tachiuo Sushi

Hampir semua sushi dengan daging ikan yang berwarna putih sepertinya diberi sedikit jahe untuk menambah citarasa sushi nya. Ikan putih memang rasanya cenderung tidak se kuat salmon atau tuna sih.

Shime Saba Sushi rasanya asin, sedikit asam, dan sedikit gurih, favorit saya diantara semua ikan putih karena rasanya yang khas dan kuat. Tachiuo Sushi juga cukup menarik. Tekstur ikannya lebih kenyal firm dengan rasa yang asin gurih.

Kanpachi Sushi sewaktu dimakan awalnya lebih ke gurih tapi aftertaste akhirnya cenderung asin. Kinmedai rasanya mirip Kanpachi, tapi tekstur ikannya lebih lembut dan biasanya ada pinggiran berwarna merah pada potongannya.

Hiro Ultimate Sushi

Ikura Sushi rasanya enaaak. Tapi telurnya ngga se 'pecah' yang saya harapkan. Yang bikin asik soalnya pas telur ikan nya pecah di mulut.

Amaebi Sushi adalah salah satu yang saya sangat tidak suka dan terpaksa pesan karena sudah termasuk di paket sushi tangga. Teksturnya lebih lembut dan lebih slimmy daripada cumi-cumi.

Unagi Sushi

Unagi Sushi nya enaaaak~ Potongan unaginya lumayan tebal, bumbunya menyerap, citarasa unaginya dapat. Tekstur nya juga lembut dengan rasa gurih manis yang bikin bahagia. Sausnya sedikit sih. Buat saya tidak masalah, tapi adik saya lebih suka unagi yang lebih manis dan lebih bersaus, jadi dia agak kecewa.

Regular Salmon nya not bad. Kalau mau yang lebih legit dan gurih sebaiknya pesan Salmon Belly Sushi. Bukan salmon sushi terbaik yang pernah saya makan, tapi masih termasuk enak.

Maguro Sushi & Salmon Belly Sushi

Untuk Tuna, maguro nya malah lebih enak dan berkesan. Mungkin maguro tergurih yang pernah saya makan. Jarang-jarang saya nemu maguro yang oke dan legit.

Sayangnya Ootoro yang saya coba di Sushi Hiro agak mengecewakan. Memang sih legit dan gurihnya di atas ikan-ikan yang lain, tapi untuk harga yang harus saya keluarkan kalau beli Ootoro di Sushi Hiro, saya mengharapkan rasa maupun tekstur yang lebih dasyat lagi.

Tadinya saya mau memberanikan diri nyobain Uni Sushi, tapi karena sedang tidak available maka diganti dengan Aburi Ootoro. Sepertinya karena di torch, minyak pada dagingnya jadi keluar dan lebih harum. Rasanya asin dan gurih rich, dagingnya masih legit kenyal waktu digigit tapi lebih lembut daripada Ootoro. Termasuk enak banget, tapi seperti yang Ootoro, belum sampai mindblowing.

Foie Gras Sushi

Foie Gras Sushi adalah salah satu yang belum pernah saya temui di restoran sushi lain. Pertama kali saya nyobain makanan legendaris bernama Foie Gras ya di Sushi Hiro ini. Kesan saya, menu ini sungguh berminyak, gurih, rich, dan sedikit pahit. Taste nya mang terasa ini bahan makanan mahal, tapi overall bukan selera saya. Sepertinya Foie Gras lebih cocok dikombinasi dengan toping lain. Dan di menu Sushi Hiro memang lebih banyak menu sushi lain yang dipadu dengan Foie Gras di atas nya. Kapan-kapan deh.

Aburi Engawa Sushi

Aburi Engawa Sushi,  teksturnya mirip cumi atau ubur-ubur tebal, tapi tidak slimmy.  Kenyalnya rada garing alot waktu digigit.  Saus manisnya enak. Sushinya buat saya menarik, tapi bukan tipe yang saya doyan.

Smoked Duck Mentai Sushi

Smoked Duck Mentai sushi nya juga enak. Nga nyangka smoked duck cocok juga buat bahan sushi.  Saus mentainya rasanya gurih dan sedikit asam. Mungkin kapan2 bakal coba smoked duck yg pake foie gras.

Aburi Kagoshima Beef Sushi

Aburi Kagoshima Beef nya sungguh mantap. Menurut saya ini lebih wajib dicoba dibanding Ootoro kalau mau nyobain menu premiumnya Sushi Hiro. Daging sapi tipisnya ditorched tapi ngga fully mateng.  Rasa sapinya berpadu sangat baik dengan saus manis.  Pas masuk mulut bikin lidah bahagia. Adik saya juga sangat suka sushi yang ini.


Aburi Wagyu Kagoshima Beef Sushi

Aburi Wagyu Kagoshima beef mungkin ultimate recommended sushi di sini.  Dagingnya sedikit lebih tebal dari yang bukan wagyu dan slice nya juga lebih lebar.  Sausnya juga pakai saus manis,  tapi agak sedikit lebih asam.  Waktu digigit berasa banget empuk legit dan citarasa sapinya. This is the best food I've ever tried in Sushi Hiro. Tapi yang aburi kagoshima beef biasa juga sudah enak banget dan sudah sangat bikin bahagia, sudah sangat cukup untuk sekedar nyobain rasanya seperti apa.

Miso Soup

Untuk makanan non-sushi saya ada cobain Sup Miso, Goma Ae, dan Puding Karamel.

Sup miso, lumayan. Tahunya tipe yg firm licin. Kuah nya enak dan terasa bersih. Rumput lautnya juga enak. Saya lebih suka rasa miso yang lebih murky dengan tahu yang lebih lembut creamy atau lebih berasa kedelainya, tapi yang ini termasuk oke.

Goma Ae

Goma Ae, bayamnya saya kurang yakin pake nya bayam atau pochai. Agak kelembekan buat selera saya tapi masih oke. Disajikan dingin dengan saus goma, dan sausnya ini yang bikin saya doyan.  Gurih goma nya asik dan lebih refined dari standard saus goma di tempat lain.

Caramel Pudding

Puding Karamel nya waktu hadir di atas meja sedikit membuat saya bingung karena saus karamelnya tidak se coklat di foto. Warna saus karamelnya lebih krem pucat. Teksturnya lembut tapi firm dan masih sedikit kenyal jeli, bukan tipe lembut creamy yg rapuh. Paduan rasa manis dan gurih susu nya sangat nagih.

Sushi Bar

Overall pengalaman saya makan di Sushi Hiro termasuk membahagiakan. Dari seantero TA, CP, Neo Soho, dan CL saya rasa Sushi Hiro termasuk restoran Sushi terbaik. Variasi ikan dan dagingnya paling banyak dibanding tempat lain. Dan dari semua yang saya coba, yang paling tidak saya suka pun masih termasuk lumayan. Hanya saja biaya makan di Sushi Hiro (terutama kalau pesan menu yang premium) hampir sama dengan yang saya keluarkan di Sushi Masa atau Sushi Kawana. 2 tempat itu masih tetap jadi tempat sushi favorit saya sejauh ini dan lebih jarang miss untuk kualitas serta rasa ikannya.

Meski demikian Sushi Hiro tetap sangat menggoda karena punya Kagoshima Beef serta Foie Gras yang belum saya temukan di tempat lain. Sushi Hiro juga adalah tempat pertama yang berhasil membuat saya menikmati sushi yang toppingnya pakai sapi dan bebek. Plating sushi dan sashimi di sini juga menarik karena pertama kalinya saya melihat sushi disajikan dengan tangga. Plating yang menarik dan Instagramable menjadi salah satu daya jual yang cukup kuat dari Sushi Hiro.


 

Saturday, January 13, 2018

Homemade style Japanese Cuisine, Ootoya - Neo Soho


Sekitar akhir bulan Desember Ootoya akhirnya nongol juga di Neo Soho Central Park. Sebenarnya saya agak-agak cemas karena main course harganya lumayan mahal dah kayak makan di Jepang. Ada sih beberapa menu salad yang ngga gitu mahal.

Duluuu banget, saya pernah nyoba makan di Ootoya, tapi beli nya sushi ( soalnya set menu nya mahal dan waktu itu saya belum cari duid sendiri ^^; ). Karena saya berasa biasa saja, saya pun ngga balik-balik lagi. Outlet Ootoya juga adanya di tempat-tempat yang tidak sering saya kunjungi. Kali ini mereka hadir di Neo Soho dan saya pun penasaran mau cobain.

Menu-menu di sini yang paling banyak adalah variasi set menu. Bisa pilih mau ikan, ayam, atau sapi. Kalau makan jam 10 - 3 siang, set menu ayam harga promo Rp49rb++ dan sapi atau ikan Rp89rb++ (kecuali ikan hokke, okimedai, dan gindara). Porsi 1 set meal sudah pas banget kenyangnya. I think it's a pretty good deal, tapi cuma bisa pas weekday untuk makan siang kalau mau makan set menu dengan harga promo.

Pertama kali mampir ke Ootoya saya hanya pesan  yang light dulu karena sebelumnya sudah makan lumayan banyak. Jadi saya pesan menu sayur-sayuran dan tahu.

Goma Ae

Goma Ae adalah tumis bayam/pochai yang disajikan dingin dengan goma sauce. Pochainya kurang empuk dan sedikit pahit. Saus goma nya kurang banyak, tapi rasa sausnya uenak banget. Sewaktu masuk mulut saus goma nya jadi highlite karena rasanya lebih khas dan enak daripada saus goma di tempat lain yang pernah saya coba.

Homade Tofu

Homemade Tofu di Ootoya wajib dicoba para penggemar tahu atau kedelai. Jarang-jarang saya bisa ketemu tahu yang bikin lidah bahagia. Teksturnya gampang rapuh, sedikit kasar, tapi lembut dan gurih tahu nya dapet banget. Lebih mantap lagi waktu dimakan bareng sama jahe, katsuoboshi, dan kuah shoyu. Kuahnya asin banget sih kalau dimakan tanpa tahu, tapi enak dan entah shoyu nya dicampur apa tapi aromanya memikat banget.

Homemade Tofu

Mini Yasai Kurozu nya juga enaaak~ Kayaknya baru puas kalau pesan yang a la carte porsi normal, tapi apa boleh buat kali ini saya pesan yang mini dulu saja. Sayur-sayurannya dimasak hingga meresap dengan black vinegar sauce yang rasanya manis gurih dan sedikit asam. Di foto menu harusnya ada renkon, tapi entah kenapa saya nga dapet renkon nya. ;_;

Mini Yasai Kurozu

Setelah puas dengan kunjungan pertama baru deh saya memberanikan diri mampir-mampir lagi buat pesan set menunya yang lain. Dan biar dapet harga promo saya pun lebih sering makan waktu lunch.

Set menu biasanya dilengkapi dengan nasi, acar, 1 appertizer sayuran, dan sup miso. Saya tidak tahu appetizer nya dibuat dari apa. Seperti sayuran yang dipotong lurus-lurus dan ditumis dengan irisan wortel. Rasanya sedikit manis. Sepertinya tidak semua orang doyan tapi saya enjoy-enjoy saja makannya. Tergantung jenis main course nya, kadang appetizernya berupa mini salad. Kadang ada juga appetizer rumput laut. Nasi putihnya juga enak dan pulen. Tapi kadang saya dapat yang matangnya pas, kadang kelembekan.

Miso Soup

Sup misonya termasuk enak, gurih misonya berasa banget dan hangat di perut. Di dalam sup nya ada wakame, tapi tidak ada tahu. Sebagai gantinya ada 2 buah... sesuatu yang kayak sponge? Apa ini namanya aburaage? ^^; Tapi enak sih, saya doyan. :d

Gyu Sumi Jyu Set

Gyu Sumi Jyu adalah menu set pertama yang saya coba di Ootoya. Sewaktu hadir di depan saya tampilannya sungguh oke dan mengkilap. Potongan daging ngga tipis, cukup tebal untuk membuat saya cemas dengan kadar keempukannya. Tapi sewaktu digigit ternyata empuk dan enak dikunyah dengan rasa manis gurih yang bikin bahagia dan tidak mengurangi citarasa sapi nya. Well seasoned, well marinated. Jumlah potongan dagingnya juga oke dan balance dengan porsi nasinya. Ada sedikit bagian yg agak alot, tapi terlalu minor (cuma setengah potong) dan saya maafkan karena overall empuknya oke banget.

Rice + Jako

Nasinya saya upgrade jadi tambah teri (+jako). Tadinya saya cemas kurang cocok dengan daging sapi, tapi nasi teri ini ternyata enak banget rasanya. Entah kenapa waktu makan set menu ini ada rasa pedas. Tapi saya tidak tahu dari bumbu marinate sapinya atau dari teri nya yang bikin pedas. Tapi kalau makanannya sudah enak banget dan pedasnya sekitaran lada-lada saja, saya masih bisa nikmati.

Demi Hamburg Set

Demi Hamburg disajikan hotplate dengan saus demiglace, jamur, dan bawang bombai. Tekstur dan rasa daging hamburgernya cukup enak, oke tapi tidak istimewa. Tapi saus, jamur, dan bawang bombainya enak dan bikin bahagia. Lebih asik kalau daging dan sausnya dimakan dengan nasi. Set menu nya sudah termasuk salad set, nasi, 1 appetizer, acar, dan sup miso. Meski overall ngga istimewa tapi entah kenapa set menu ini selalu terasa klasik di hati.

Torotoroni

Torotoroni adalah sup sayur-sayuran dan jamur, tahu dan telur setengah mentah dimasak dengan kuah yang agak kental. Menu ini saya pesan ala carte. Rasanya enak, gurih dan sedikit asin, serta bergizi. Tapi buat yang kurang suka dengan tekstur telur yang agak slimy mungkin kurang nyaman makannya.

Sup ini mengingatkan saya dengan Hoto Fudo dan tororo yang pernah saya makan di Jepang, tapi yang ini lebih enak. Tahu khas Ootoya tetap lembut dan enak sewaktu dimakan, tapi rasa khas nya kurang keluar pada menu ini.

Mizorean

Mizorean juga mirip dengan Torotoroni. Kuahnya agak pekat, tapi tidak se slimmy Torotoroni karena tidak dikasih telur. Pada menu ini terdapat ikan Kod goreng tepung, tahu khas Ootoya, dan sayur-sayuran yang dimasak dengan kuah bercitarasa jahe.

Rasanya asin gurih. Menu ini sehat dan enak dimakan waktu dingin-dingin. Membuat saya berpikir mungkin kira-kira masakan rumahan khas Jepang itu seperti ini. Secara rasa menurut saya Torotoroni lebih rich dan gurih, tapi Mizorean lebih mudah dan nyaman untuk saya makan.

Salmon Shio Koji Set

Salmon Shio Koji Set saya pesan karena justru penasaran dengan shio koji nya. Shio Koji ini semacam garam fermentasi yang konon bikin rasa makanan yang dimarinate dengan bumbu ini lebih keluar kelezatannya. Biasanya saya menghindari salmon matang karena sering kurang oke masaknya.

Tapi salmon di Ootoya ini dimasak dengan sangat baik. Potongannya besar kalau dibanding menu salmon di restoran lain sehingga saya agak kaget pas set menu ini datang. Dagingnya matang tapi masih sangat lembut. Rasa asin gurihnya juga lebih rich. Sewaktu pertama kali masuk mulut yang terasa adalah asin, tapi setelah dikunyah rasa gurih mild dari salmon shio koji nya keluar.

Set menu pendampingnya juga cukup wah dan sangat khas Jepang. Appetizer sayurnya  ada 2 jenis. Saya kurang tahu yang coklat apa, tapi yang hijau gelap sepertinya wakame. Dilengkapi dengan parutan lobak, acar, dan sop miso nan lezat. Harga Rp89.000,- ++ jadi terasa sangat layak.

Menu ini saya rekomendasikan buat yang doyan salmon khas Jepang dengan rasa yang simple tapi ngena. Untuk yang lebih suka makanan yang lebih ada bumbunya mungkin sebaiknya pesan yang kelihatan bersaus. Madara Kurozu misalnya.

Madara Kurozu Set

Karena saya doyan banget dengan mini vegetable kurozu yang sebelumnya saya coba, saya pun pesan Madara Kurozu set biar dapat sekalian banyak, sekalian pakai ikan, dan lebih puas porsinya. Daging ikan kod goreng dan sayur-sayuran ditumis dengan saus black vinegar yang manis gurih serta sedikit asam. I really really love this set menu dan saus manisnya bikin bahagia. Tapi buat yang ngga doyan manis mungkin ngga begitu suka ya. Kali ini saya juga dapat renkon nya. Porsinya cukup oke untuk dimakan berdua.

Miso Chicken Set

Menu ayam yang pertama saya coba adalah Miso Chicken. Potongan chicken katsu dimasak dengan saus miso, sayur-sayuran, dan telur. Bagian kuning telurnya masih setengah mateng. Rasa miso pada sausnya kenceng banget, asin manis gurih yang overpower, seperti tauco manis. Saya rasa memang miso nya lebih seperti saus untuk memberi rasa ke chicken katsu dan tidak ideal untuk diminum ala sop.

Tekstur ayamnya tapi agak kasar dan tidak seempuk ekspektasi saya. Porsinya besar, buat light eater, set menu ini bisa dibagi dua. Dengan harga promo Rp49ribu ++ kalau bisa dibagi dua sih worth banget. Rasa kuah miso nya yang kenceng juga bikin gampang kenyang. Set menu yang ini tapi pendampingnya cuma dapat nasi putih, sop miso, dan acar mini. Tidak ada appetizer lain.

Oyakodon Set

Saya pesan Oyakodon karena penasaran seperti apa tekstur ayam yang tidak dimasak sebagai chicken katsu. Kali ini cukup empuk dan karena untuk oyakodon potongannya juga kecil-kecil. Rasa saus dan telurnya juga kasih citarasa yang asik dan meresap ke daging ayamnya. Hanya saja oyakodonnya agak beda dengan ekspektasi saya. Sausnya cukup encer dan hampir seperti sup yang benar-benar membasahi seluruh nasi. Tadinya saya pikir sausnya akan lebih sedikit atau lebih kental. Porsi oyakodonnya juga lebih besar dari perkiraan awal. Oyakodon disajikan sepaket dengan sop miso dan acar dan tidak ada pilihan a la carte.

Sauced Katsu Jyu

Sauced Katsu Jyu ini adalah nasi chicken katsu dengan saus special. Karena hanya disajikan dengan saus manis, tekstur garingnya lebih terjaga. Enak, tapi daging ayamnya terasa agak kasar dan kurang empuk (mungkin memang standard chicken katsu di Ootoya lebih fokus ke garing nya?) serta rasa sausnya seperti ada yang kurang pas untuk chicken katsu. Sama waktu pesan menu ini entah kenapa tumben nasinya agak lembek. Padahal biasanya tekstur dan kematangan nasinya pas.

Cold Soba

Saya pesan Sauced Katsu Jyu sepaket dengan Cold Soba. Meski porsi sobanya tidak banyak-banyak amat, tapi karena bareng nasi chicken katsu, paket ini masih lumayan bikin kenyang untuk 2 orang. Mie soba nya enak, baik tekstur maupun rasanya sangat oke. Tapi kuah sausnya seperti kurang cocok dengan rasa mie soba nya dan terlalu asin untuk selera saya. 

Rainbow Roll

Yang tidak ada di Ootoya adalah menu Kari dan Tempura. Jadi jangan mampir ke Ootoya buat cari 2 itu. Begitu pula kalau mencari sushi, meskipun ada tapi variasinya sangat terbatas dan bukan spesialisasi mereka.

Untuk Sushi Roll nya saya ada mencoba seasonal menu mereka yang Rainbow Roll. Di permukaan atasnya ada ebi, tuna, salmon, dan alpukat. Sedangkan ditengahnya ada sayur dan keju. Disajikan dengan saus yang mirip thousand island. Saya ngga ngeh ada keju dan saus merah waktu memesan menu ini. Tapi syukurlah kejunya enak dan cocok dengan topping roll di atasnya dan sausnya juga tidak pedas. Kapan-kapan saya pesan menu sushi roll yang lain deh~

Chawan Mushi

Chawan Mushinya menarik, warna cenderung kuning, dengan ebi dan jamur yang tampil cantik di bagian atasnya. Teksturnya terasa firm dan sangat rapih tapi tetap lembut dan gurih waktu dimakan. Meski saya perna makan chawan mushi yang lebih enak, tapi Chawan Mushi di Ootoya termasuk lezat dan layak dicoba.

Korokke

Korokke nya tapi di sini biasa saja. Sausnya enak dan penataannya oke. Tekstur kentangnya terasa ringan dan empuk. Tapi secara rasa saya masih lebih suka korokke di Papaya.

Blamanje

Dessert yang saya coba ada Warabi Mochi dan Blamanje.

Blamanje ini bisa dibilang semacam semi parfait, dessert yang terdiri dari kacang merah manis, es krim matcha, dan susu kedelai atau ampas tahu yang dijadikan semacam puding (?). Paduan ketiganya pas dimakan oke banget, rasa tahunya yang tidak terlalu manis kasih balance yang baik untuk es krim matcha dan kacang merahnya. Dessert ini menarik, tapi overall ngga sampai wah banget. Bisa ditambah gula hitam (baunya mirip gula merah atau aren) kalau ingin rasa yang lebih manis.

Warabi Mochi

Sedangkan Warabi Mochi adalah mochi yang ditaburi bubuk matcha disajikan dengan es krim dan selai strawberry. Waktu saya pesan ini, selai strawberry nya sedang tidak ada, jadi saya minta diganti kacang merah. Mochi nya pahit karena bubuk matcha nya lumayan nendang, jadi buat yang ngga doyan pahit debaiknya dimakan bareng sama es krim dan selai. Kalau pengen lebih manis lagi bisa ditambah gula hitam. Kacang merah nya enak. Rasa es krimnya juga oke dan manis nya pas, tetap lembut meski kadar airnya lumayan terasa.

Cold Ocha

Untuk minuman, paling gampang memang pesan ocha. Rasa ocha di sini menarik dan pekat, kayak ada rasa dan aroma rumput. Praktis juga karena bisa refill berkali-kali.

Kuromitsu Tonyu

Minuman nomor 2 yang jadi favorit saya adalah Kuromitsu Tonyu. Susu kacang kedelai yang dicampur gula hitam ini rasa kedelainya nendang banget dan sepertinya murni kedelai, soalnya rich tapi tidak terlalu creamy. Gula nya juga tidak kemanisan. Kalau tidak mau manis bisa diminum langsung tanpa gula.


Favorit saya sejauh ini di Ootoya adalah Madara Kurozu, Salmon Shio Koji, Gyu Sumi Jyu, dan Homemade Tofu. Salmon Shio Koji bikin saya penasaran dengan jenis ikan lainnya, tapi karena yang lain lebih mahal lagi jadi buat kapan-kapan deh. Saya agak penasaran dengan gyutannya, tapi bahan yang satu ini kalau enak bikin bahagia dan kalau salah masak jadi bikin kesal. Makanya saya belum berani cobain. Untuk ayam sejauh ini saya tidak merasa ada yang terlalu spesial, tapi kalau pesan set menunya dengan harga lunch menurut saya sih oke banget karena porsinya sangat mengenyangkan.

Pelayanan di Ootoya amat sangat baik. Waiter dan waitress nya sangat ramah dan informatif. Dekor restorannya sebenarnya simple, tapi terasa bersih dan nyaman. Tempat duduk favorit saya ada di sekitaran pintu dapur biar bisa sekalian mencium aroma masakannya. Tersedia colokan bagi yang membutuhkan buat ngecharge.


Ootoya Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato