Sekitar akhir bulan Desember Ootoya akhirnya nongol juga di Neo Soho Central Park. Sebenarnya saya agak-agak cemas karena main course harganya lumayan mahal dah kayak makan di Jepang. Ada sih beberapa menu salad yang ngga gitu mahal.
Duluuu banget, saya pernah nyoba makan di Ootoya, tapi beli nya sushi ( soalnya set menu nya mahal dan waktu itu saya belum cari duid sendiri ^^; ). Karena saya berasa biasa saja, saya pun ngga balik-balik lagi. Outlet Ootoya juga adanya di tempat-tempat yang tidak sering saya kunjungi. Kali ini mereka hadir di Neo Soho dan saya pun penasaran mau cobain.
Menu-menu di sini yang paling banyak adalah variasi set menu. Bisa pilih mau ikan, ayam, atau sapi. Kalau makan jam 10 - 3 siang, set menu ayam harga promo Rp49rb++ dan sapi atau ikan Rp89rb++ (kecuali ikan hokke, okimedai, dan gindara). Porsi 1 set meal sudah pas banget kenyangnya. I think it's a pretty good deal, tapi cuma bisa pas weekday untuk makan siang kalau mau makan set menu dengan harga promo.
Pertama kali mampir ke Ootoya saya hanya pesan yang light dulu karena sebelumnya sudah makan lumayan banyak. Jadi saya pesan menu sayur-sayuran dan tahu.
|
Goma Ae |
Goma Ae adalah tumis bayam/pochai yang disajikan dingin dengan goma sauce. Pochainya kurang empuk dan sedikit pahit. Saus goma nya kurang banyak, tapi rasa sausnya uenak banget. Sewaktu masuk mulut saus goma nya jadi highlite karena rasanya lebih khas dan enak daripada saus goma di tempat lain yang pernah saya coba.
|
Homade Tofu |
Homemade Tofu di Ootoya wajib dicoba para penggemar tahu atau kedelai. Jarang-jarang saya bisa ketemu tahu yang bikin lidah bahagia. Teksturnya gampang rapuh, sedikit kasar, tapi lembut dan gurih tahu nya dapet banget. Lebih mantap lagi waktu dimakan bareng sama jahe, katsuoboshi, dan kuah shoyu. Kuahnya asin banget sih kalau dimakan tanpa tahu, tapi enak dan entah shoyu nya dicampur apa tapi aromanya memikat banget.
|
Homemade Tofu |
Mini Yasai Kurozu nya juga enaaak~ Kayaknya baru puas kalau pesan yang a la carte porsi normal, tapi apa boleh buat kali ini saya pesan yang mini dulu saja. Sayur-sayurannya dimasak hingga meresap dengan black vinegar sauce yang rasanya manis gurih dan sedikit asam. Di foto menu harusnya ada renkon, tapi entah kenapa saya nga dapet renkon nya. ;_;
|
Mini Yasai Kurozu |
Setelah puas dengan kunjungan pertama baru deh saya memberanikan diri mampir-mampir lagi buat pesan set menunya yang lain. Dan biar dapet harga promo saya pun lebih sering makan waktu lunch.
Set menu biasanya dilengkapi dengan nasi, acar, 1 appertizer sayuran, dan sup
miso. Saya tidak tahu appetizer nya dibuat dari apa. Seperti sayuran
yang dipotong lurus-lurus dan ditumis dengan irisan wortel. Rasanya
sedikit manis. Sepertinya tidak semua orang doyan tapi saya enjoy-enjoy
saja makannya. Tergantung jenis main course nya, kadang appetizernya berupa mini salad. Kadang ada juga appetizer rumput laut. Nasi putihnya juga enak dan pulen. Tapi kadang saya dapat yang matangnya pas, kadang kelembekan.
|
Miso Soup |
Sup misonya termasuk enak, gurih misonya berasa banget
dan hangat di perut. Di dalam sup nya ada wakame, tapi tidak ada tahu.
Sebagai gantinya ada 2 buah... sesuatu yang kayak sponge? Apa ini
namanya aburaage? ^^; Tapi enak sih, saya doyan. :d
|
Gyu Sumi Jyu Set |
Gyu Sumi Jyu adalah menu set pertama yang saya coba di Ootoya. Sewaktu hadir di depan saya tampilannya sungguh oke dan mengkilap. Potongan daging ngga tipis, cukup tebal untuk membuat saya cemas dengan kadar keempukannya. Tapi sewaktu digigit ternyata empuk dan enak dikunyah dengan rasa manis gurih yang bikin bahagia dan tidak mengurangi citarasa sapi nya. Well seasoned, well marinated. Jumlah potongan dagingnya juga oke dan balance dengan porsi nasinya. Ada sedikit bagian yg agak alot, tapi terlalu minor (cuma setengah potong) dan saya maafkan karena overall empuknya oke banget.
|
Rice + Jako |
Nasinya saya upgrade jadi tambah teri (+jako). Tadinya saya cemas kurang cocok dengan daging sapi, tapi nasi teri ini ternyata enak banget rasanya. Entah kenapa waktu makan set menu ini ada rasa pedas. Tapi saya tidak tahu dari bumbu marinate sapinya atau dari teri nya yang bikin pedas. Tapi kalau makanannya sudah enak banget dan pedasnya sekitaran lada-lada saja, saya masih bisa nikmati.
|
Demi Hamburg Set |
Demi Hamburg disajikan hotplate dengan saus demiglace, jamur, dan bawang bombai. Tekstur dan rasa daging hamburgernya cukup enak, oke tapi tidak istimewa. Tapi saus, jamur, dan bawang bombainya enak dan bikin bahagia. Lebih asik kalau daging dan sausnya dimakan dengan nasi. Set menu nya sudah termasuk salad set, nasi, 1 appetizer, acar, dan sup miso. Meski overall ngga istimewa tapi entah kenapa set menu ini selalu terasa klasik di hati.
|
Torotoroni |
Torotoroni adalah sup sayur-sayuran dan jamur, tahu dan telur setengah mentah dimasak dengan kuah yang agak kental. Menu ini saya pesan ala carte. Rasanya enak, gurih dan sedikit asin, serta bergizi. Tapi buat yang kurang suka dengan tekstur telur yang agak slimy mungkin kurang nyaman makannya.
Sup ini mengingatkan saya dengan Hoto Fudo dan tororo yang pernah saya makan di Jepang, tapi yang ini lebih enak. Tahu khas Ootoya tetap lembut dan enak sewaktu dimakan, tapi rasa khas nya kurang keluar pada menu ini.
|
Mizorean |
Mizorean juga mirip dengan Torotoroni. Kuahnya agak pekat, tapi tidak se slimmy Torotoroni karena tidak dikasih telur. Pada menu ini terdapat ikan Kod goreng tepung, tahu khas Ootoya, dan sayur-sayuran yang dimasak dengan kuah bercitarasa jahe.
Rasanya asin gurih. Menu ini sehat dan enak dimakan waktu dingin-dingin. Membuat saya berpikir mungkin kira-kira masakan rumahan khas Jepang itu seperti ini. Secara rasa menurut saya Torotoroni lebih rich dan gurih, tapi Mizorean lebih mudah dan nyaman untuk saya makan.
|
Salmon Shio Koji Set |
Salmon Shio Koji Set saya pesan karena justru penasaran dengan shio koji nya. Shio Koji ini semacam garam fermentasi yang konon bikin rasa makanan yang dimarinate dengan bumbu ini lebih keluar kelezatannya. Biasanya saya menghindari salmon matang karena sering kurang oke masaknya.
Tapi salmon di Ootoya ini dimasak dengan sangat baik. Potongannya besar kalau dibanding menu salmon di restoran lain sehingga saya agak kaget pas set menu ini datang. Dagingnya matang tapi masih sangat lembut. Rasa asin gurihnya juga lebih rich. Sewaktu pertama kali masuk mulut yang terasa adalah asin, tapi setelah dikunyah rasa gurih mild dari salmon shio koji nya keluar.
Set menu pendampingnya juga cukup wah dan sangat khas Jepang. Appetizer sayurnya ada 2 jenis. Saya kurang tahu yang coklat apa, tapi yang hijau gelap sepertinya wakame. Dilengkapi dengan parutan lobak, acar, dan sop miso nan lezat. Harga Rp89.000,- ++ jadi terasa sangat layak.
Menu ini saya rekomendasikan buat yang doyan salmon khas Jepang dengan rasa yang simple tapi ngena. Untuk yang lebih suka makanan yang lebih ada bumbunya mungkin sebaiknya pesan yang kelihatan bersaus. Madara Kurozu misalnya.
|
Madara Kurozu Set |
Karena saya doyan banget dengan mini vegetable kurozu yang sebelumnya saya coba, saya pun pesan Madara Kurozu set biar dapat sekalian banyak, sekalian pakai ikan, dan lebih puas porsinya. Daging ikan kod goreng dan sayur-sayuran ditumis dengan saus black vinegar yang manis gurih serta sedikit asam. I really really love this set menu dan saus manisnya bikin bahagia. Tapi buat yang ngga doyan manis mungkin ngga begitu suka ya. Kali ini saya juga dapat renkon nya. Porsinya cukup oke untuk dimakan berdua.
|
Miso Chicken Set |
Menu ayam yang pertama saya coba adalah Miso Chicken. Potongan chicken katsu dimasak dengan saus miso, sayur-sayuran, dan telur. Bagian kuning telurnya masih setengah mateng. Rasa miso pada sausnya kenceng banget, asin manis gurih yang overpower, seperti tauco manis. Saya rasa memang miso nya lebih seperti saus untuk memberi rasa ke chicken katsu dan tidak ideal untuk diminum ala sop.
Tekstur ayamnya tapi agak kasar dan tidak seempuk ekspektasi saya. Porsinya besar, buat light eater, set menu ini bisa dibagi dua. Dengan harga promo Rp49ribu ++ kalau bisa dibagi dua sih worth banget. Rasa kuah miso nya yang kenceng juga bikin gampang kenyang. Set menu yang ini tapi pendampingnya cuma dapat nasi putih, sop miso, dan acar mini. Tidak ada appetizer lain.
|
Oyakodon Set |
Saya pesan Oyakodon karena penasaran seperti apa tekstur ayam yang tidak dimasak sebagai chicken katsu. Kali ini cukup empuk dan karena untuk oyakodon potongannya juga kecil-kecil. Rasa saus dan telurnya juga kasih citarasa yang asik dan meresap ke daging ayamnya. Hanya saja oyakodonnya agak beda dengan ekspektasi saya. Sausnya cukup encer dan hampir seperti sup yang benar-benar membasahi seluruh nasi. Tadinya saya pikir sausnya akan lebih sedikit atau lebih kental. Porsi oyakodonnya juga lebih besar dari perkiraan awal. Oyakodon disajikan sepaket dengan sop miso dan acar dan tidak ada pilihan a la carte.
|
Sauced Katsu Jyu |
Sauced Katsu Jyu ini adalah nasi chicken katsu dengan saus special. Karena hanya disajikan dengan saus manis, tekstur garingnya lebih terjaga. Enak, tapi daging ayamnya terasa agak kasar dan kurang empuk (mungkin memang standard chicken katsu di Ootoya lebih fokus ke garing nya?) serta rasa sausnya seperti ada yang kurang pas untuk chicken katsu. Sama waktu pesan menu ini entah kenapa tumben nasinya agak lembek. Padahal biasanya tekstur dan kematangan nasinya pas.
|
Cold Soba |
Saya pesan Sauced Katsu Jyu sepaket dengan Cold Soba. Meski porsi sobanya tidak banyak-banyak amat, tapi karena bareng nasi chicken katsu, paket ini masih lumayan bikin kenyang untuk 2 orang. Mie soba nya enak, baik tekstur maupun rasanya sangat oke. Tapi kuah sausnya seperti kurang cocok dengan rasa mie soba nya dan terlalu asin untuk selera saya.
|
Rainbow Roll |
Yang tidak ada di Ootoya adalah menu Kari dan Tempura. Jadi jangan
mampir ke Ootoya buat cari 2 itu. Begitu pula kalau mencari sushi,
meskipun ada tapi variasinya sangat terbatas dan bukan spesialisasi
mereka.
Untuk Sushi Roll nya saya ada mencoba seasonal menu mereka yang Rainbow Roll. Di permukaan atasnya ada ebi, tuna, salmon, dan alpukat. Sedangkan ditengahnya ada sayur dan keju. Disajikan dengan saus yang mirip thousand island. Saya ngga ngeh ada keju dan saus merah waktu memesan menu ini. Tapi syukurlah kejunya enak dan cocok dengan topping roll di atasnya dan sausnya juga tidak pedas. Kapan-kapan saya pesan menu sushi roll yang lain deh~
|
Chawan Mushi |
Chawan Mushinya menarik, warna cenderung kuning, dengan ebi dan jamur yang tampil cantik di bagian atasnya. Teksturnya terasa firm dan sangat rapih tapi tetap lembut dan gurih waktu dimakan. Meski saya perna makan chawan mushi yang lebih enak, tapi Chawan Mushi di Ootoya termasuk lezat dan layak dicoba.
|
Korokke |
Korokke nya tapi di sini biasa saja. Sausnya enak dan penataannya oke. Tekstur kentangnya terasa ringan dan empuk. Tapi secara rasa saya masih lebih suka korokke di Papaya.
|
Blamanje |
Dessert yang saya coba ada Warabi Mochi dan Blamanje.
Blamanje ini bisa dibilang semacam semi parfait, dessert yang terdiri dari kacang merah manis, es krim matcha, dan susu kedelai atau ampas tahu yang dijadikan semacam puding (?). Paduan ketiganya pas dimakan oke banget, rasa tahunya yang tidak terlalu manis kasih balance yang baik untuk es krim matcha dan kacang merahnya. Dessert ini menarik, tapi overall ngga sampai wah banget. Bisa ditambah gula hitam (baunya mirip gula merah atau aren) kalau ingin rasa yang lebih manis.
|
Warabi Mochi |
Sedangkan Warabi Mochi adalah mochi yang ditaburi bubuk matcha disajikan dengan es krim dan selai strawberry. Waktu saya pesan ini, selai strawberry nya sedang tidak ada, jadi saya minta diganti kacang merah. Mochi nya pahit karena bubuk matcha nya lumayan nendang, jadi buat yang ngga doyan pahit debaiknya dimakan bareng sama es krim dan selai. Kalau pengen lebih manis lagi bisa ditambah gula hitam. Kacang merah nya enak. Rasa es krimnya juga oke dan manis nya pas, tetap lembut meski kadar airnya lumayan terasa.
|
Cold Ocha |
Untuk minuman, paling gampang memang pesan ocha. Rasa ocha di sini menarik dan pekat, kayak ada rasa dan aroma rumput. Praktis juga karena bisa refill berkali-kali.
|
Kuromitsu Tonyu |
Minuman nomor 2 yang jadi favorit saya adalah Kuromitsu Tonyu. Susu kacang kedelai yang dicampur gula hitam ini rasa kedelainya nendang banget dan sepertinya murni kedelai, soalnya rich tapi tidak terlalu creamy. Gula nya juga tidak kemanisan. Kalau tidak mau manis bisa diminum langsung tanpa gula.
Favorit saya sejauh ini di Ootoya adalah Madara Kurozu, Salmon Shio Koji, Gyu Sumi Jyu, dan Homemade Tofu. Salmon Shio Koji bikin saya penasaran dengan jenis ikan lainnya, tapi karena yang lain lebih mahal lagi jadi buat kapan-kapan deh. Saya agak penasaran dengan gyutannya, tapi bahan yang satu ini kalau enak bikin bahagia dan kalau salah masak jadi bikin kesal. Makanya saya belum berani cobain. Untuk ayam sejauh ini saya tidak merasa ada yang terlalu spesial, tapi kalau pesan set menunya dengan harga lunch menurut saya sih oke banget karena porsinya sangat mengenyangkan.
Pelayanan di Ootoya amat sangat baik. Waiter dan waitress nya sangat ramah dan informatif. Dekor restorannya sebenarnya simple, tapi terasa bersih dan nyaman. Tempat duduk favorit saya ada di sekitaran pintu dapur biar bisa sekalian mencium aroma masakannya. Tersedia colokan bagi yang membutuhkan buat ngecharge.