Toby's Estate - Grand Indonesia

Toby's Estate

Kalau ada tempat yang menyajikan carrot cake biasanya saya hampir pasti akan masuk dan mencicipi. Begitu pun yang terjadi ketika saya melihat jejeran kue yang terpajang di kaca etalase Toby's Estate. Sebenarnya ada banyak menu lain yang dihidangkan di sini, tapi karena saya sebelumnya sudah makan di tempat lain, saya pun hanya makan cake di sini untuk snack pencuci mulut. Saya pun memesan Yuzu Tart dan Carrot Cake.

Posisinya ada di dalam Seibu, West Mall Grand Indonesia. Dekor cafe nya terasa bersih, chic, dan suasana yang elegan. Meskipun posisinya agak tersembunyi dan waktu itu juga sudah mau waktunya last order, masih banyak yang datang untuk makan dan duduk-duduk atau berkumpul dengan teman. Colokan juga banyak tersedia.

Fresh Lemonade

Minuman yang saya pesan adalah Fresh Lemonade. Kecut lemonnya mantap dan hampir tidak manis, cocok buat saya yang tidak ingin terlalu banyak gula pada minuman. Apalagi untuk teman makan cake yang sudah manis, rasa asamnya bikin segar.

Yuzu Tart

Yuzu Tart nya menarik. Creamnya lembut dengan rasa manis yang nagih. Burnt meringue di bagian atas dan kue yang menyelingi cream nya juga memberikan tekstur yang menyenangkan ketika dipotong dan digigit.

Carrot Cake

Sayangnya saya cukup kecewa dengan Carrot Cake. Bisa dibilang ini carrot cake mahal yang paling berat yang pernah saya makan. Secara rasa tidak jelek-jelek amat, tapi juga tidak lewat dari kata 'lumayan'. Seperti tidak ada tekstur kacang di bagian kuenya dan tekstur kuenya pun terlalu berat dan melelahkan waktu dimakan dengan rasa butter/mentega yang pekat. Untuk harga yang harus saya keluarkan sih ngarepnya kualitas yang lebih dari ini.

Toby's Estate

Mungkin cake memang bukan hidangan yang spesial di Toby's Estate dan harusnya saya coba yang lain? Yah, mungkin kapan-kapan saya coba lagi kalau sedang mampir ke GI siang-siang.

Non-Sushi Cuisines at Sushi Hiro - Neo Soho Central Park

Sushi Hiro

Diantara semua sushi yang saya coba di Sushi Hiro, entah kenapa Sushi Sapi nya yang justru paling ngena buat saya. Variasi menunya yang terbilang banyak untuk restoran Sushi juga bikin saya penasaran dengan hidangan-hidangan non-sushi lainnya.

Zaru Soba

Menu pertama yang bikin saya penasaran adalah Zaru Soba nya karena harganya entah kenapa tidak terlalu mahal. Awalnya saya pikir rasanya bakal biasa saja, tapi ternyata enak. Kualitas soba nya bagus, kuah kecapnya juga lezat dan bisa saya minum sampai habis. Hanya saja sewaktu hadir di atas meja saya baru paham kenapa harganya tidak terlalu mahal, porsinya ternyata kecil. ^^;

Beef Hamburg Curry Rice

Selain soba, saya juga penasaran dengan seperti apa nasi kari di Sushi Hiro. Sebenarnya saya juga ingin nyobain kari dengan beef slices, tapi untuk kari jepang terasa lebih klasik saja kalau pakai beef hamburg. Menu ini pun di atas ekspektasi saya. Bumbu kari nya pekat dengan rasa gurih khas kari sapi yang nendang dan potongan wortel yang empuk. Daging hamburgernya juga lezat dan juicy, bikin ngga nyesel. Sepertinya memang ngga salah pesan yang sapi-sapi di sini. :d

Gyu Truffle Ramen with Onsen Egg

Gyu Truffle Ramen with Onsen Egg lumayan direkomendasikan oleh para foodies dan selebtweet/selebgram. Sapinya sih jangan ditanya sudah pasti enak, dan telurnya yang masih agak setengah matang juga menjadi bumbu yang aduhai ketika berpadu dengan mie, daging sapi, dan bawang goreng. Tapi tipe mie nya yang mirip mie telur bukan favorit saya. Untuk ala-ala dry ramen atau abura soba sepertinya saya masih lebih suka Chinese Style daripada Japanese Style.

Chirashi Don

Terakhir adalah Chirashi Don, hitungannya masih saudara sushi juga sih. Tidak hanya tampilannya yang meriah, potongan tuna, salmon, udang, telur, dan ketimunnya memberikan tekstur yang lebih berwarna sewaktu masuk mulut. Apalagi waktu telur salmon (ikura) pecah di mulut, mantap banget. Rasa nasi sushi nya tapi buat saya agak terlalu kuat dan cenderung keasinan.

Salmon Cuisines at Ootoya

Sebagai restoran Jepang dengan style makanan rumahan, Ootoya memiliki variasi menu yang cukup luas dari chirasi don sampai gyutan, tapi menu-menu ikan mereka yang paling variatif dan juga paling mahal. Setelah beberapa kali nyicip, menu ikan bakar favorit saya di Ootoya adalah menu-menu salmonnya, terutama karena citarasa gurih dari salmon paling khas dan cocok di lidah saya dibanding jenis ikan lainnya.

Di Ootoya tingkat kematangan salmon yang saya dapatkan juga selalu pas. Matang sempurna tapi masih empuk lembut dan tidak kering dan kasar. Porsinya juga memuaskan. Bumbunya ada yang dengan Shio-Kouji, Zukeyaki, dan terakhir yang terbaru adalah Misoyaki Salmon.

Shio-Koji Salmon

Shio-Koji Salmon cocok bagi mereka yang tidak mengharapkan rasa bumbu yang aneh-aneh dan ingin menikmati citarasa asli dari salmonnya secara sederhana. Rasa gurih ikannya basic tapi efektif.

Shio-koji adalah semacam garam fermentasi khas Jepang yang biasanya digunakan sebagai bumbu rendaman pada daging dan terkenal karena membuat daging lebih empuk dan lembut serta mampu mengeluarkan citarasa daging dengan lebih maksimal.

Zukeyaki Salmon

Bagi yang menyukai rasa bumbu yang kuat mungkin akan lebih suka Zukeyaki Salmon. Tapi buat saya sendiri rasa bumbunya terlalu pekat dan menutupi rasa salmonnya. Aromanya kuat dan menggugah selera dan membuat saya berekspektasi kalau rasa bumbunya manis. Tapi ternyata cenderung asin dan lumayan bikin saya kaget.

Miso Salmon

Menu baru Miso Salmon pada akhirnya yang menjadi favorit saya. Aromanya tidak sekuat Zukeyaki, tapi rasa bumbunya manis lembut, tidak bikin lidah capek atau bingung, dan gurih ikan salmonnya juga masih terasa. Semoga menu yang terakhir ini dapat menjadi menu permanen di Ootoya.

Salmon Sashimi

Di Ootoya juga ada menu salmon dalam bentuk lain seperti sushi dan sashimi. Roll sushi dan Hako Sushi nya oke sih, sashiminya not bad tapi tidak terlalu spesial. Begitu pula dengan Chirashi Don, enak tapi belum sampai bikin saya ketagihan.

Chirashi Don

Korean Fish Cake Bakery, Samjin Amook

Bulan Agustus ini akhirnya Samjin Amook buka di Central Park. Penampilannya manis seperti bakery yang banyak menjual kroket tapi semua makanannya adalah fishcake. Di Indonesia mungkin saudaranya adalah otak-otak atau pempek.

Saya sendiri bukan penggemar fish cake, tapi di Samjin Amook fish cake bikin penasaran karena ada yang dipadukan dengan daging sapi, sosis, udang tempura, dan sebagainya. Ada yang dibentuk ala kroket juga. Yang paling menggugah selera saya adalah yang isi keju, apalagi kalau dimakan panas-panas dan kejunya masih bisa meleleh.

Amook Pizza juga cukup populer dan sering cepat habis. Sayangnya cabe di dalamnya cukup mengagetkan dan pedasnya nendang sehingga saya yang anti cabe tidak bisa makan. Saya lupa orang Korea juga penggemar makanan pedas.

Tekstur fishcake dengan tepung panir ternyata cocok juga dan asik waktu digigit. Rasa ikan/udang/kepiting pada fishcakenya juga lezat dan lumayan nagih. Hanya saja karena hitungannya gorengan, kadar minyaknya lumayan. Makan 2 saja sudah bikin perut cukup kenyang.

Harganya cukup mahal, paling murah Rp15ribu an, yang kecil-kecil. Tapi untuk sesekali cemal-cemil lumayan menyenangkan. :d

KHUNG Chinese Dining & Bar - Plaza Indonesia

KHUNG Chinese Dining & Bar

Lokasinya ada di Plaza Indonesia lantai ground. Sewaktu mampir ke Khung Chinese Food and Bar, saya cukup kaget dengan konsep restorannya. Chinese food restoran biasanya lebih berkesan seperti restoran keluarga. Ini pertama kalinya kami mampir ke Chinese Food Dining yang dipadukan dengan bar yang menjual minuman beralkohol. Desain interiornya terkesan classy dan pencahayaannya mengingatkan saya pada lounge.

Artisan Tea

Variasi minuman alkoholnya banyak yang menarik. Tapi untuk minuman kami memesan artisan tea. Teh nya tipe yang lebih untuk dinikmati keharumannya daripada rasanya. Saya sendiri lebih penasaran dengan Chinese Food dan Dessert nya. Selain Chinese Food entah kenapa ada menu makanan Jepang juga seperti donburi. Harganya cukup mahal, tapi ternyata makanannya memang enak-enak dan tidak mengecewakan.

Sweet and Sour Pork

Babi asam manisnya enak banget. Sewaktu dihidangkan di atas meja sekilas penampilannya biasa saja tapi aromanya semerbak. Garing pada daging babinya berpadu indah dengan saus asam manis yang pekat dan paprika tumis. Sekali nyicip jadi ketagihan ingin makan terus.

Ginseng Chicken Soup

Ginseng Chicken Soup saya pesan dengan agak skeptis. Penampilan mangkuknya menarik tapi saya cukup cemas rasanya bakal hambar. Ternyata rasa kuahnya oke banget. Ringan tapi kaya dengan rasa kaldu ayam dan ginseng. Kelezatan daging ayamnya juga keluar banget, teksturnya empuk dan tingkat kematangan sangat oke. Menu ini agak lama keluarnya, tapi karena enak saya pun maklum.

Smoked Roasted Duck Pao

Kami juga ada cobain Laughing Pau yang Smoked Roasted Duck. Sausnya masih agak kurang nendang, tapi roti bakpao nya lembut dan enak. Daging bebeknya juga cukup tebal, empuk, gurih dan lezat. Disajikan dengan telur puyuh dadar, salad, dan potongan ketimun yang bikin krenyes. Seandainya rasa saus plum nya lebih muncul rasanya menu ini bakal lebih sempurna.

Khung's Orange Molten

Untuk dessert, beberapa lama bingung karena sepertinya semuanya menarik akhirnya kami pesan Khung's Orange Molten. Sekedar tips, kalau tidak ingin menunggu dessertnya keluar terlalu lama mungkin bisa minta langsung dikeluarkan saja dari awal karena persiapan dessertnya lumayan makan waktu.

Tapi Khung's Orange Dessert ini layak banget ditunggu. Penampilannya sekelas dessert fine dining dan enak buangeeet~ Tekstur brownies sponge maupun biskuitnya sungguh oke dan rasa custard jeruk nya juga nendang. Setelah lelehan custard dan kue yang diatas dijatuhkan ke es krim vanilla dan pop up candy, paduan keseluruhannya sungguh bikin bahagia dan menjadi penutup makan malam yang sangat menyenangkan.

Kalau ada kesempatan, saya ingin mampir lagi karena masih penasaran dengan makanan-makanan dan dessert lainnya.