House of Omurice kini buka di Central Park dengan posisi dekat Sukiya dan Re Juve. Melihat menu-menunya saya rasa sebenarnya tempat ini adalah rebranding dari Sunny Side Up, beberapa menunya baik makanan dan minuman ada yang sama. Tapi memang terdapat penambahan variasi omurice dan juga menu lain seperti Kamameshi. Perlengkapan makan dan tampilan hidangannya pun lebih tertata cantik. Lalu sepertinya House of Omurice mencoba menawarkan beberapa varian makanan yang lebih premium.
|
Beef Curry Cheese |
Beef Curry Omurice, disajikan dengan saus kari Jepang yang lezat, potongan beef cubes, dan keju. I really like this one. Rasa saus kari nya saya suka, paduan dengan keju, telur, dan nasi goreng di dalamnya pun oke dan disajikan dengan potongan daging sapinya yang juga enak dan empuk. Perkiraan saya menu ini sekitar 900 kalori.
Masalah terbesar saya jatuh pada saladnya. Saya tidak bisa makan pedas. Tampilan salad nya cantik dan segar, tapi ternyata dituang dengan saus yang cukup pedas. Dan setiap mampir entah kenapa saya selalu lupa minta saladnya jangan pakai saus karena asumsi bawaan kalau makanan Jepang default nya tidak pakai cabe.
|
Creamy Hamburg Omurice |
Creamy Hamburg Omurice termasuk tampilan yang cukup klasik untuk menu omurice. Kurang lebihnya juga 900 kalori. Ini mungkin pertama kalinya saya cobain Omurice yang disajikan dengan cream sauce. Menu ini tapi biasa saja untuk saya. Nasi dan telurnya oke, saus not great but not bad. Tapi burgernya sih lumayan perlu di improve. Teksturnya agak aneh, kayak seolah pakai kornet dan kurang daging sapi, citarasa sapi nya pun agak kurang. Dan, yah, saladnya, lagi dan lagi saya lupa bilang jangan pedas.
|
Lava Supreme Omurice |
|
Lava Supreme Omurice |
|
Lava Supreme Omurice |
Sejak nonton video Kichi Kichi Omurice, Saya selalu excited kalau pesan Lava Omurice. Untuk menu yang satu ini penyajiannya persis di Sunny Side Up. Sewaktu disajikan di atas meja, telurnya masih rapih, lalu kemudian dipotong sehingga jatuh melebar dan menutupi seluruh nasi goreng. Pas sausnya dituang tapi jatuhnya agak kurang ciamik. xd
Paduan telur dan nasi gorengnya menyenangkan dan tekstur telurnya agak berbeda dengan omurice yang standard. Saus yang saya pilih adalah demiglace, hanya saja dari warna maupun tekstur agak beda dengan yang suka saya lihat pada foto maupun video lain. Overall rasa sausnya lumayan dan kaldu sapinya berasa. Perkiraan kalori untuk menu ini adalah 700-800 kalori.
|
Gyukin Omurice |
|
Gyukin Omurice |
|
Gyukin Omurice |
Gyukin Omurice menjadi salah satu recommended menu nya House of Omurice dan mengandalkan daging Sapi Wagyu. Harganya Rp149ribu ++ jadi saya sendiri ngga ngarep kualitas wagyu A4 atau semacamnya. Tapi saya cukup cemas karena pas dihidangkan di atas meja tampilan beef katsu nya terasa "dingin" dan warna dagingnya pun tidak sementereng di foto.
Ternyata kalau pesan menu ini ada tungku untuk memanaskan dagingnya supaya lebih "medium rare" dan juga disajikan dengan 3 jenis saus kecap (asin, asam, manis). Menikmati menu ini ternyata menyenangkan juga. Dan meskipun wagyu nya ngga wow banget, tapi tetap lezat dan empuk. Dimasak ala katsu juga memberikan citarasa tekstur tersendiri. Kemungkinan menu ini sekitar 1100-1200 kalori.
|
Beef Saikoro Steak Kamameshi |
Menu kamameshi menjadi varian yang menyenangkan di House of Omurice. Perabotannya unik dan menarik, tampilannya pun bikin laper. Beef Saikoro Steak Kamameshi menjadi salah satu favorit di hati saya. Sebenarnya rasa sausnya lumayan kuat dan berminyak sehingga makannya lama-lama agak cape. Tapi daging sapinya yang lezat, empuk juicy, dan menyenangkan. Porsinya juga oke, mungkin sekitar 900-1000 kalori.
|
Beef Curry Korokke |
Beef Curry Korokke adalah salah satu menu yang failed dan lumayan bikin kesal. Ada rasa asam yang mengganggu pada appetizer kroket ini dan bikin saya curiga apa kentangnya masih bagus... Beef dan curry nya juga sama sekali ngga terasa. Moga-moga ada perbaikan.
|
Kinako Panacotta |
|
Choco Ogura Brownie |
Kinako Panacotta nya enak, tapi perlu hati-hati waktu makan. Saya sempat keselek gara-gara tidak sengaja bubuk kinako nya terhirup waktu masuk mulut. ^^;
Choco Ogura Brownie tampil manis dan menarik. Tapi kue brownis coklatnya keras... motongnya lumayan butuh perjuangan... Pas dimakan untuknya ngga keras-keras amat.
Overall secara tampilan sudah oke, tapi kualitas rasa dan manajemen service nya masih perlu di improve. Apalagi di jam makan siang kantor orang akan butuh hidangannya cepat keluar karena waktu makan yang terbatas.
Main course nya masih oke, minuman juga not bad. Tapi appetizer dan dessertnya bikin saya was-was. Dan salad pendampingnya, saya akan sangat berterima kasih kalau tidak dikasih saus pedas. Saya suka salad tapi jadi tidak bisa makan karena rasa sausnya sudah di atas ambang toleransi kemampuan saya menerima makanan pedas. T___T