Sebagai pecinta kari tapi pembenci cabe, makanan India sebenarnya selalu dilematis untuk saya. Di satu sisi saya selalu penasaran dengan seperti apa rasa kari dari negeri asalnya, tapi di sisi lain saya takut bagaimana kalau sudah mahal-mahal ternyata saya tidak suka karena kepedesan. Tapi kali ini saya memberanikan diri mencicipi hidangan di D'Bollywood, Pasar Festival Kuningan. Kalau naik motor dan jalan kaki keluar dari parkiran motor Pasar Festival, plang restoran ini langsung terlihat di lantai ke-2. Ada tangga kecil langsung untuk naik dan mengantar kita ke pintu masuknya.
D'Bollywood bisa dibilang restoran otentik India yang pertama kali saya cicipi. Pemiliknya asli orang India sehingga menu-menunya meskipun disesuaikan dengan lidah Indonesia tapi tetap dijaga otentisitas negeri asalnya. Sebelum-sebelumnya yang pernah saya coba adalah restoran Timur Tengah atau peranakan Indonesia Tim-Teng. Meskipun makanannya mirip-mirip tapi bumbu yang digunakan dan style memasaknya sepertinya agak berbeda.
Bar |
Tapi daripada alkohol saya jauh lebih tertarik dengan minuman khas seperti Lassi. Minuman manis creamy sangat menolong buat jaga-jaga kalau kepedesan. Sewaktu dicicipi, lassi lain yang pernah saya coba jadi terasa agak kw.
Yogurt yang digunakan di D'Bollywood untuk minuman maupun masakan semuanya homemade sehingga Lassi di D'Bollywood ini creamy, segar, dengan kadar manis secukupnya saja. Tidak terasa aroma maupun rasa yang sintetis. Meskipun teksturnya pekat, tapi tidak berat di lidah dan tetap cocok menemani makanan yang berat dan kaya bumbu.
Pilihan makanan Indianya sangat bervariasi mulai dari ayam, kambing, ikan, nasi biryani, tandori, kari, kebab, opsi vegetarian maupun menu fusion Western Food - India juga ada. Variasi rotinya benar-benar bikin kepo karena ada naan, tandoori roti, paratha, chapati, dan lain-lain.
Fish Tikka nya oke dengan rasa ikan yang segar, sedikit asin, tapi agak creamy dan kaya rempah karena sudah direndam berjam-jam dulu dengan bumbu-bumbunya. Tapi untuk menu Tikka saya lebih merekomendasikan Chicken Malai Tikka karena bumbu rendamannya mengeluarkan kelezatan dan keempukan ayamnya dengan sangat baik. Rasa cream dan yogurtnya juga lebih ngefek pada daging ayam.
Setelah puas dengan hidangan pembuka, bintang utamanya pun tiba. Mutton Biryani dan Butter Chicken Curry. Sebagai teman kari, roti yang direkomendasikan adalah Butter Naan. Mutton Biryani karena saya ingin tahu seperti apa olahan kambing dan nasi biryani style India. Sedangkan butter chicken curry disarankan untuk saya yang lemah cabe. Ini pun saya masih minta tolong jangan pakai cabe lagi semuanya. ^^;
Mutton Biryani dihidangkan dengan semacam sour cream putih untuk dimakan bareng dengan nasinya. Berasnya menggunakan beras basmati asli India dan dimasak bersama daging kambing yang sudah direndam berbagai bumbu dan rempah.
Warna Nasi Biryani nya cenderung mirip nasi goreng dengan rasa bumbu rempah yang pekat dan melimpah. Agak terlalu pekat dan overpower malah. Mungkin karena itu ya makanya dihidangkan dengan sour cream? Tapi kalau untuk kambingnya sih mantap banget~ Tekstur dagingnya oke banget dan empuk, bumbu-bumbunya juga benar-benar meresap dengan sangat baik.
Favorit utama saya jatuh pada Butter Chicken Curry. Wajib banget nyobain kari khas India kalau mengunjungi tempat ini. Rasa berbagai rempah dan bumbu karinya yang pekat berpadu indah dengan cream atau yogurt. Aromanya mantap dan tekstur karinya kental. Kelezatan kari ini sungguh bikin ketagihan. Yang unik pada kari khas India adalah mereka menggunakan tomat dan bawang bombay sehingga ada rasa segar yang khas. Daging ayamnya pun jangan ditanya, lezat, empuk, dan resap bumbu.
Kari India wajib dimakan dengan roti naan. Konon cara makannya, roti dipakai untuk mengambil bumbu kari dan daging, sekalian lap-lap piring biar bumbunya bersih. Bukan sekedar dicocol. Tapi saya masih perlu banyak latihan biar bisa menggunakan roti naannya dengan baik dan benar. ^^;
Roti naan India ini juga khas dan sedikit berbeda. Permukaannya tidak terlalu kering. Teksturnya lebih berongga dan empuk, tapi sedikit kenyal dan tetap legit waktu digigit. Roti naan ini juga bikin nagih dan kalap banget saking enaknya. Sampai sekarang pun saya kadang masih tergiang-ngiang kepingin balik demi roti ini dan kari nya.
Kami juga memesan Spaghetti with Butter Paneer karena adik saya penasaran dengan fusion menu barat dengan style India. Di luar dugaan, menu ini ternyata vegetarian. Sausnya terasa creamy dengan zaitun yang melimpah. Hanya saja tekstur spagetti nya sepertinya terlalu lembut dan agak kelamaan dimasaknya, sehingga kurang greget waktu digigit.
Yang paling menarik dan menyenangkan dari menu ini adalah lauknya menggunakan Indian Paneer, yaitu keju khas India dengan tekstur seperti tahu. Sewaktu digigit dan dikunyah benar-benar mengingatkan saya pada tahu. Tapi aromanya lebih pekat dan rasanya juga lebih rich dan creamy karena terbuat dari susu sapi.
Sebagai penutup, kami dihidangkan Gulab Jamun, yaitu manisan khas India. Terbuat dari susu yang dikeringkan sampai bisa jadi adonan lalu diberi sedikit bumbu dan rempah khas India lalu digoreng hingga merah kecoklatan. Lalu dihidangkan dengan sirup gula yang pekat.
Buat yang ngga doyan manis atau diabetes, saya ngga menyarankan pesan ini. Bola di tengah rasa manisnya masih oke. Tapi sirupnya manisnya nendang senendang-nendangnya. Lebih manis daripada gula batu dan gula merah pekat dicampur. Mungkin ini pencuci mulut paling manis yang pernah saya coba.
Harga menu di D'Bollywood termasuk mahal tapi tiap menu porsinya bisa untuk 3-5 orang. Budget makan puasnya mungkin sekitar Rp100-150 ribu per orang. Tapi tersedia juga Lean Meal Platters dengan porsi yang lebih kecil dan harga yang lebih ramah di dompet. Jadi buat yang ingin menikmati makanan asli India tapi tidak ingin makan banyak, atau hanya datang sendiri, tersedia juga pilihan yang lebih ekonomis.