Tuesday, January 31, 2017

Another session Icida - Neo Soho


Kalau sebelumnya saya fokusnya ke sushi dan sashimi di Icida, kali ini saya mau cobain menu yang di luar sushi dan sashimi klasik. Kali ini yang saya pesan adalah teppanyaki, tempura, robatayaki, dan beberapa sushi roll. Kali ini Icida memberikan snack camilan supaya tamu tidak terlalu bosan sambil menunggu kehadiran hidangannya.

Saya baru sadar di bagian dalam ternyata ada counter untuk teppanyaki dan robatayaki. Selama ini saya pikir cuma ada sushi bar saja. xD

Agedashi Tofu
Honestly, agedashi tofunya agak aneh. Kulit tepungnya ketebelan dan rasa kuahnya juga biasa saja. Tapi kualitas tahunya sendiri bagus dan enak. Sudah feeling sih kalau makanan-makanan appetizer nya mungkin ngga spesial-spesial amat sejak miso sup dan chawan mushi yang saya coba pada kunjungan sebelumnya. Tapi untuk memuaskan rasa penasaran makanya saya pesan.

Unagi Roll

Special Roll
 Selanjutnya saya cobain sushi roll, pesan yang porsi isi 3 saja supaya bisa cicip lebih dari 1 menu. Unagi roll nya enak, ketimun kyuri di dalamnya memberikan tekstur crunchy yang menyenangkan dan berpadu dengan rasa manis unagi. Sementara special roll ternyata agak biasa saja, padahal saya lumayan berharap banyak sama menu ini karena ada potongan hamachi nya.

Karena nyicipin sushi fusion nya tidak ada yang mindblowing, sepertinya kalau di sini saya lebih suka yang klasik nigiri atau sashimi saja.

Salmon Teppanyaki
Secara rasa lumayan meski tidak terlalu special. Saya suka porsi dan varian sayurnya cukup banyak. Salmonnya saya lebih prefer yang masih agak mentah di dalamnya, tapi ini pun dimasak dengan oke dan tidak kematengan. Lebih oke kalau bisa dapat potongan salmonnya lebih besar. :D

Selain dari salmon, protein hewaninya juga didapat dari telur ceplok. Menu ini juga dilengkapi dengan 3 saus special. Yang kiri goma sauce, dan yang kanan mungkin ponzu sauce. Saya tidak tahu nama saus yang tengah, tapi itu paling enak dan kaya rasa.

Yasai Tempura
Saya suka dapat 3 jenis jamur pada menu ini. Variasi sayurnya juga lumayan, dan makan ini saja bisa cukup mengenyangkan. Rasa tempuranya sendiri agak hambar dan sayangnya saus tempuranya juga hambar sehingga kurang memuaskan dari segi rasa.

Robatayaki
Dari kiri ke kanan, sate daging sapi dengan daun bawang, sate ayam bawang yakitori, dan sate daging sapi dengan jamur enoki. Saya memesan sate sapi daun bawang dengan saus teriyaki. Porsinya sungguh kecil, membuat saya mempertanyakan apakah ini worthed dengan harganya. ^^; Daging sedikit alot dan secara rasa tidak terlalu istimewa.

Yakitorinya saya pesan juga dengan saus teriyaki, tapi ini mungkin hidangan paling mengecewakan yang saya cicipi di Icida. Ayamnya keras dan alot, serta kurang juicy.

Yang terakhir, gyu enoki dimasak dengan garam (shio). Sejujurnya saya tidak berharap banyak setelah mencicipi 2 sebelumnya. Secara tampilan juga paling kecil dan daging sapinya kayak tipis banget dan kurang memuaskan. Tapi surprisingly ini yang paling enak dari 3 robatayaki yang saya pesan. Tekstur sapi dan enokinya berpadu dengan baik dan empuk digigit. Rasanya juga enak, dikasih garam doang malah lebih membuat rasa sapi nya terekspose dengan baik di lidah.

Secara keseluruhan meskipun masih oke tapi saya cenderung merasa biasa saja dengan pengalaman makan kali ini. Lain kali saya mampir sepertinya saya tetap akan konsen ke sushi dan sashimi yang klasik saja. Sama mungkin cobain menu katsu dan curry rice. :)

Icida Japanese Restaurant Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Wednesday, January 18, 2017

Limited Holiday Set at Gyu Kaku

Gyu - Kaku Japanese BBQ Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Setelah menonton video youtube tentang Kobe Beef grade A5, adik saya langsung penasaran waktu lihat ada A5 grade beef from Japan di promo Holiday Set Gyu Kaku. Set menu ini minimal harus beli untuk 2 orang. Jadi biaya makan paket ini sekitar Rp650-700ribu berdua.

A5 Beef yang yang paling atas pada foto. Gyukaku Kalbi di bagian bawah.

Daging yang kami dapatkan pada set menu ini antara lain :

Wagyu grade A5
Primadona set ini. Daging terempuk yang pernah saya makan dan rasa gurihnya menyebar di mulut. Enak banget~ Kalau lihat warnanya mungkin A5 beef ini sebenarnya kualitasnya sudah ngga prima-prima banget. Soalnya kalau lihat foto atau youtube, biasanya A5 grade beef warnanya merah fresh banget dengan marble yang menggiurkan. Tapi ini pun enaknya bikin kami penasaran bakal seenak apa kalau makan yang fresh di Jepang langsung. >_<

Gyukaku Kalbi
Favorit saya di premium buffet, disajikan dalam potongan yang agak kecil dan di marinate special sauce Gyu Kaku. Empuk dan gurih manis meski masih kalah dengan A5 beef.

Harami
Potongan harami nya agak besar dan sudah di marinate bumbu. Secara tekstur, empuk banget, mungkin lebih empuk daripada Gyukaku Kalbi. Tapi secara rasa tidak terlalu istimewa.

Standard Sirloin
Saya lupa persis nama dagingnya apa, tapi ini tipe daging yang ada buffet standard. Dipotong tipis dan agak panjang. Lumayan sih, tapi secara tekstur dan rasa kalah dengan 3 varian lainnya.


Selain daging, set ini juga dilengkapi dengan Kimchi dan Salad with Goma Sauce. Kimchinya enak sebenarnya, agak manis dan tidak terlalu asam. Tapi rasanya lumayan pedas sehingga saya tidak sanggup habiskan.

Untuk penutup disediakan 2 milk pudding yang kami suka banget karena rasa dan teksturnya yang manis lembut creamy. :d


Untuk yang penasaran dengan A5 beef boleh lah dicoba Holiday set menu ini yang saya juga kurang tahu akan ada sampai kapan. Tapi kalau ditanya puas saya lebih menganjurkan standard atau premium buffet karena bisa dapat daging yang lebih banyak serta sudah cukup empuk. Pilihan makanannya juga jauh lebih banyak. Soalnya Holiday set ini cukup mahal padahal nga all you can eat. ^^;

Saturday, January 14, 2017

Born Ga now open at Neo Soho

Born Ga at Saturday

Kesan pertama saya saat melihat harga-harganya, sayur aja 95ribu??? Tapi setelah lihat-lihat ke menu belakang, harga Dolsot Bibimbap masih masuk budget lah buat dicobain. Hari ke-3 Born Ga Neo Soho buka, saya pun memutuskan untuk mencicipi. Lokasinya ada di lantai paling dasar Neo Soho yang mau ada aquarium dan dekat cafe Pingoo.

Yang saya pesan adalah Dolsot Bibimbap dan Lemon Juice. Tadinya saya kira karena ngga pesan daging yg mahal dan cuma sendirian juga makannya, kayaknya nga bakal banyak appetizer yang keluar. Tapi ternyata saya masih dapat 6 piring appetizer dan freeflow ocha. :)

6 kind of appetizers

Kimchi nya oke, tidak terllau pedas untuk saya yang ngga suka makanan pedas, lebih cenderung asam. Ada juga kimchi dengan tahu. Tekstur tahunya padat dan rasa tahunya rich. Favorit saya yang potongan ubi manis dan mashed potato yang diberi saus asam dengan potongan plum di dalamnya. Enak banget dan bantu netralisir appetizer lain yang pedas-pedas.

Dolsot Bibimbap

Dolsot Bibimbap nya disajikan dengan cukup wah dan ada kaldu sup juga. Putihnya sudah agak matang tapi kuningnya masih setengah matang sehingga asik banget untuk diaduk-aduk. Potongan daging sapinya kecil-kecil tapi berasa. Keseluruhan makanannya juga tidak hambar, lumayan pas digareminnya. Variasi sayurannya oke. Makan ini dan 6 piring appetizer sudah sangat bikin kenyang. Puas banget. Total Biaya makan saya kali ini sekitar Rp124ribu termasuk tax dan service charge.

Karena saya senang dengan pengalaman makan di Born Ga dan masih penasaran dengan Naengmyeon dingin nya kalau di Bornga seperti apa, saya pun kembali berkunjung 1-2 minggu kemudian. Kali ini saya sedang pingin yang agak wah jadi sekalian saja saya mau coba makan Woo Samgyup yang menjadi rekomendasi utama di sini. Karena hari Sabtu, rame banget yang mau makan di sini. Saya ngantri sekitar 10 menit.

Another 6 kind of appetizers

Saya kira saya bakal dikasih sayurnya palingan sedikit, soalnya saya makannya kan sendirian. Toh Naengmyeon biasanya ngga terlalu berat secara rasa dan porsinya masih nanggung. Daging 150gram juga sepertinya nga banyak-banyak amat. Tapi saya salah besar.

Appetizer nya saya masih dikasih 6 mangkok, bahkan porsinya sedikit lebih banyak dari sebelumnya. Kali ini ubinya dapet 5 potong padahal sebelumnya cuma 3. Favorit saya yang kayak pancake gurih. Tadinya saya kira bakal biasa saja, ternyata enak juga.

Seaweed Soup

Saya juga dapat sup rumput laut yang enak banget. Biasanya di Bibimpop cuma dapet sup dengan bumbu garam dan lada, yang ini beneran pake kaldu dan cocok dengan rumput lautnya.

Thinking so hard how can I finish all of these...

Sayuran untuk Woo Samgyup yang disediakan untuk saya bikin melotot dalam hati. Saya makan sendirian gimana ngabisin dedaunan sebanyak ini. ^^;;; Saran saya, kalau mau cobain menu-menu daging yang di depan, kudu minimal berdua, Ini porsi sayurnya luar biasa dan dagingnya juga ternyata lumayan banyak. Pada daging juga masih disediakan bawang bombai, bawang putih, saus, dan 2 potong labu untuk menemani daging.

Woo Samgyup

Kemudian waktu Naengmyeonnya keluar, paniklah saya karena mangkoknya sebaskom. Salah banget ini, gimana ngabisin semuanya? Harusnya saya pesan yang setengah porsi saja... :'D Saya lebih suka gigit-gigit naengmyeonnya sendiri, jadi saya tidak minta diguntingin dan langsung berkonsentrasi memakan naengmyeon dingin nya. Meski mangkoknya sebaskom, tapi untungnya porsi makanannya sendiri masih wajar. Tapi karena masih ada sekian banyak sayuran dan appetizer, saya putuskan untuk ngga nenggak kuahnya banyak-banyak.

Cold Naengmyeon

Naengmyeon dingin di Born Ga ini enak banget. Rasa kuahnya asam segar dan mantab banget. Biasanya soalnya kuahnya suka hambar gara-gara es batu, jadi saya senang banget ini ngga terlalu hambar sehingga saya tidak terlalu banyak tambah saus lainnya. Esnya lebih seperti es serut yang kecil-kecil sehingga tidak mengganggu di kuah. Potongan dagingnya cuma 1-2 slice tapi enak dan empuk. Acar-acar sayurannya juga asem-asem nikmat. I really love Born Ga's cold Naengmyeon.

Sambil saya makan naengmyeon, entah demi mempercepat waktu saya makan (karena sedang ramai banget restorannya, dan makan naengmyeon + appetizer sambil bakar2 daging is not an easy task) atau memang bagian dari standard pelayanan, daging Woo Samgyup nya dimasak langsung di depan mata saya, dan dimasak dengan tingkat kematangan yang pas. Kompornya menggunakan arang, dan pipa diatasnya langsung menyedot asap sehingga saya bisa menikmati bakar-bakaran arang tanpa jadi bau asap. Saya berasa kayak ratu selama makan. Pas selesai makan Naengmyeon, dagingnya pun matang dan siap untuk jadi santapan selanjutnya. \(^0^)/

So many things to eat after the naengmyeon...

Woo Samgyup ini enak buangeeett, kayak makan daging slice buat gyudon dengan kualitas tinggi dan porsi banyak. Saus marinatenya meningkatkan kualitas rasa dagingnya secara keseluruhan, tidak terlalu kuat tapi pas banget. Minyaknya lumayan sih.

Karena agak berminyak memang idealnya daging ini dibungkus daun dulu baru dimakan, karena daun seladanya lumayan menetralisir rasa minyak dan menambah citarasa hidangan. Idealnya, pakai daun selada besar, dilapisi daun kecil yang lebih ada aromanya (peterseli/kemangi etc). Daging yang sudah dicocol saus diletakkan pada daun. Dikasih bawang bombai, bawang putih, dan bisa juga tambah juga dengan kimchi atau sayur dari appetizer. Ditutup atau agak digulung, baru deh dimakan. Agak repot sih.

Akhirnya karena ngga kuat dan kekenyangan, saya hanya makan dagingnya saja sampai habis. Sayur dan appetizernya masih sisa lumayan. Bikin saya sedih karena saya sampai nyisain makanan hanya karena nekat pesan 2 jenis menu sendirian. Harusnya memang satu-satu saja... T____T

Fruit and Ice Hibiscus

Setelah selesai makan, tamu masih mendapatkan free dessert. Pilihan saya selalu jatuh pada Es Hibiscus dan buah-buahan.

Saya ngga sering-sering amat makan di restoran Korea sih. Tapi sejauh ini Born Ga adalah restoran Korea terbaik yang pernah saya kunjungi. Makanannya enak banget dan porsinya oke. Iya, memang harganya mahal tapi worthed dengan apa yang saya dapatkan. Pelayanannya amat sangat baik. Kalau lagi ngantri mereka kasih minum untuk tamu yang masih menunggu, dan selama makan mereka responsif.

Hal yang harus diperhatikan, mungkin serangga. Kadang-kadang suka ada lalat ngiter-ngiter dan agak mengganggu. Tapi saya juga kurang paham sih ini enaknya gimana mengatasinya.

Lain kali harus bawa teman buat makan di sini deh. :d

Born Ga Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Friday, January 13, 2017

Macroni Tei

Macroni Tei Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Macroni Tei merupakan cafe yang terbilang baru di sekitaran Binus. Lokasinya di dekat Pancong Bro dan Day Trans. Interiornya nyaman dilihat furniture yang asik. Cocok untuk ngobrol-ngobrol, nyantai, atau kerja sambil ngafe. Kesan pertama saya konsepnya kayak Starbucks, tapi beda menu dan style suasana. Di menunya ada Jepang-Jepang nya dikit.


Menu andalan di sini adalah pasta dan variasi minuman mulai dari teh, susu, dan kopi. Sayangnya saya bukan penggemar kopi maupun bubble tea. Sedangkan untuk makanan ada macaroni, spaghetti, fusilli, dan beberapa roti pastry. Meskipun nama tempatnya Macroni Tei, saya lebih suka Fusilli dan Spaghetti. xD

Spagetti Hokkaido Curry & Pome Tea

Spaghetti Aromatic Cheese & Green Tea

Makanan di sini porsinya kecil meskipun harganya agak mahal untuk ukuran Binus. Tapi yang agak mengganggu saya adalah spaghettinya agak aneh. Saya terbiasa dengan spaghetti yang bertabur keju apapun jenis sausnya. Rasanya ngga lengkap kalau ngga ada keju pada pasta. Tapi di Macroni Tei spaghettinya minim keju. Bumbu dan sausnya juga agak aneh.

Spaghetti Bolognaise
Yang ini butuh keju dan daging sapi banget tapi nga ada keju dan dagingnya sama sekali. T___T Saus bolognaisenya bahkan nga lebih enak daripada bolognaise nya La Fonte. Pretty dissapointed with this one.

Spaghetti Aromatic Cheese
Yang ini akhirnya ada bau dan rasa keju nya. Tapi rasa kejunya agak aneh, lebih seperti saus keju. Bahkan ngga ada taburan keju juga.

Spaghetti Hokkaido Curry
Saya agak bingung sebenarnya bagian mana yang bisa dibilang sebagai Hokkaido. Rasa karinya juga tidak terlalu kuat. Ekspektasi saya padahal tadinya pake roux curry Jepang atau semacam itu, tapi tampilannya lebih mirip Aglio Olio.

Selalu ada bawang putih goreng di semua menu pastanya. Saya suka sih. But it will be much better if the sauces are more proper.

Fusilli Roasted Beef & Tomato,
Mushroom pastry, Ice Chocolate

Fusilli Roasted Beef & Tomato
Sewaktu dihidangkan saya heran dimana beef dan dimana tomatnya? Tampilannya bahkan kayak nga ada saus. Tapi waktu masuk mulut berasa banget sih asam tomat di setiap fusilli nya. The title is misleading.

Mushroom Puff Pastry
Untuk kualitas yang saya dapat, ini mahal banget. Isian jamurnya sedikit, rasanya biasa saja, dan tekstur pastrynya juga kurang enak. Agak keras sehingga gampang berantakan kalau dipotong.


Budget makan di Macroni Tei sekitar Rp50-70ribu. Overall, Macroni Tei mungkin oke untuk hangout bareng teman atau ngopi-ngopi cantik. Tapi saya ngga merasa ada yang isimewa dari tempat ini. Minumannya boleh, tapi tidak terlalu istimewa dan saya juga bukan penggemar bubble tea. Sementara pasta-pasta nya untuk saya kurang worthed. Oke lah porsinya kecil, tapi alangkah baiknya kalau resep saus pastanya bisa lebih oke. I wish there will be improvement with their food and beverage.

Wednesday, January 11, 2017

Noodling at Bakmitopia ~

Bakmitopia
Bakmitopia terletak di atas Kungfu Tea, gedung lantai 2. Dekat Sekolah Tarsisius yang sederet dengan Binus Anggrek. Ruangannya luas dengan nuansa biru dan dekor-dekor manis yang menarik. Makanan yang disediakan ada mie, bihun, ifumie, dan menu nasi. Ada juga roti bakar, tapi saya belum pernah cobain.

Bakmie Beef Teriyaki
Kesan pertama saya ketika mencicipi Bakmi Beef Teriyaki, not bad at all~ Mie nya enak. Sapinya empuk dan gurih. Saus teriyakinya juga enak dan pas banget untuk bakmie nya. Kuahnya juga enak, tidak hambar dan berasa kaldunya.

Mangkoknya yang besar tapi agak php karena porsi mie dan dagingnya tidak segede mangkoknya. ^^; Dan karena pakai daging sapi, harganya agak mahal.

Bihun Chicken Teriyaki
Bihunnya biasa saja sih, jadi kalau tidak sedang ngidam bihun, saya kurang rekomendasi pesan bihun di sini karena tidak terlalu spesial. Nothing wrong with the chicken teriyaki. Ayamnya empuk dan sausnya enak. Daging ayam di Bakmitopia benar-benar daging, tidak ada kulit, meski kadang ada tulang muda.

Ifumie Ayam
Porsinya oke, cocok kalau sedang ingin lebih banyak porsi sayuran. Mie nya enak, saya selalu suka sensasi ketika mie garingnya kena kuah sehingga sewaktu dimakan ada yang empuk dan ada yang garing. Jumlah jamurnya yang banyak juga bikin saya senang. Secara rasa lumayan, tapi ngga terlalu spesial.

Lumpia
Appetizer di Bakmitopia secara harga pada lumayan mahal. Lumpianya tapi untuk saya kurang worthed. Cuma dapat 3 untuk harga Rp20ribuan, tidak terlalu besar secara ukuran dan rasanya juga biasa saja.

Nasi Fu Yung Hai
Agak susah memang mencari Fu Yung Hai yang benar-benar 'Fu Yung Hai' di sekitaran Binus. Hampir tidak ada yang menyajikan Fu Yung Hai dengan tekstur garingnya yang autentik. Begitu pula di Bakmitopia. Secara bahan, bumbu, dan saus sih benar Fu Yung Hai, tapi teksturnya lebih ke telur dadar yang tebal. Kalau lagi pengen telur dadar besar dengan saus tomat boleh lah pesen ini, tapi kalau nyari yang teksturnya garing gurih khas Fu Yung Hai maka saya ngga rekomendasikan menu ini di Bakmitopia.

Secara rasa dan kualitas, Bakmitopia sebenarnya masih cukup acceptable di sekitaran Binus. Tapi secara harga menurut saya agak kemahalan kalau targetnya anak-anak kuliahan. Sementara untuk harga Rp30ribuan, orang mungkin masih bisa dapat modelan Bakmi Lungkee, Aloy, atau sekalian saja Bakmi GM.

Mungkin pertimbangannya karena banyak yang suka mampir di Kungfu Tea sementara sekali masuk 1 orang bisa keluar Rp30-50ribuan. Tapi yah, acceptance terhadap yang sudah ada merk dengan yang baru merintis rasanya agak susah kalau mau langsung disamakan. Yang paling berasa bikin mahal adalah harga minuman dan harga appetizer nya. Paling murah Aqua seharga Rp10ribu. Padahal di tempat makan sekitaran binus es teh Rp2000-3000an.

I still wish the best for Bakmitopia. Semoga tapi tempat makan ini bisa tetap bertahan dan makin lama makin oke.


Bakmitopia Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Monday, January 9, 2017

Honoka - I found my favorite Sake here

Honoka Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Saya suka sake Jepang. Terutama sake standard yang manis dan kalau di Jepangnya sendiri nga terlalu mahal (sebotol kecil sekitar 300ml sekitar 300yen). Cuma di Indonesia susah banget nemu tempat atau restoran yang jual dengan harga dan porsi yang affordable. Yang dijual pun biasanya yang pahit-pahit, bukan yang manis. Entah apa nama dan merk sake yang saya suka, mungkin memang bukan selera pasaran pecinta minuman keras. ^^;

Sampai akhirnya saya mampir di Honoka, sebuah restoran Jepang di bilangan Melawai, sebrang Blok M Plaza dan harusnya hitungannya masih termasuk di kawasan Little Tokyo. Banyak orang Jepang yang makan di sini, mungkin bersama kolega atau partner bisnis. Dan saya melihat di meja sebelah saya ada orang Jepang yang memesan sake di gelas kayu berbentuk kotak.

Karena porsinya masih pas buat saya, hanya segelas, dan harganya belum sampai 6 digit, masih bisa lah saya pesan untuk memuaskan rasa penasaran. Dan Eureka! Ini dia rasa sake yang saya cari-cari selama ini. Mungkin ngga persis dengan yang pernah saya minum di Jepang, tapi aroma rasa manis yang bikin pahit nya tidak terlalu kentara ini akhirnya bisa saya ketemu juga di Jakarta.


Sakenya disajikan dengan garam yang bisa ditaburi di pinggiran gelas kayak minum margarita. Mungkin supaya asin garam bikin rasa manis sakenya jadi lebih intense. Sebenarnya saya juga kurang paham bagaimana harusnya garam ini dipake. Cuma ngikutin meja sebelah aja. xD

Mungkin saya cuma kurang info saja kalau ternyata ada tempat lain yang jual juga. Tapi sejauh ini saya belum nemu lagi tempat lain yang menyajikan sake manis seperti ini.


Setelah puas menemukan minuman yang selama ini saya cari-cari, selanjutnya saya memesan set tuna dan salmon sushi dengan ekstra ikura gunkan dan tamagoyaki. Saya paling sering pesan yang ini karena isinya sushi favorit saya dan harganya tidak terlalu mahal. Secara rasa cukup enak dan kualitas tuna maupun salmon nya bagus.


Saya lupa hako sushi ini toppingnya unagi atau anago. Sebab 2-2nya ada di Honoka. Rasanya enak dan sausnya bikin seneng, tapi daging belutnya agak tipis untuk ukuran nasinya yang tebal.

Oh iya, menu takoyaki di sini teksturnya agak beda dengan takoyaki biasanya. Tapi enak dan layak dicoba. :)

Saya selalu mampir ke Honoka setiap kangen mau minum sake. Suasanyanya juga enak, oriental khas Jepang dan tidak seberisik Kashiwa dengan pelayanan yang baik. Selama pembangunan MRT mungkin mereka agak repot karena ketutupan dari jalan. Tapi semoga bisnis mereka tidak terlalu terganggu.


Honoka
021 7202883
Jl. Panglima Polim Raya No. 5B, Melawai, Jakarta

Kashiwa - Little Tokyo Izakaya

Kashiwa Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Kashiwa merupakan salah satu Izakaya (tempat makan dan minum ala Jepang) yang terletak di kawasan Little Tokyo Blok M, di lantai 2 persis diatas restoran Ramen Echigoya. Masih sederet dengan supermarket Papaya. Uniknya Kashiwa adalah hampir semua makanan di tempat ini 1 harga, sekitar Rp30.000an (belum termasuk pajak) per porsi. Jadinya lumayan gampang atur budget kalau makan di sini.


Tempat ini paling ramai dari Jumat malam sampai hari Minggu, jadi mungkin perlu reservasi dulu kalau mau makan waktu weekend. Banyak orang Jepang yang juga makan di sini, beberapa suka merokok. Minuman keras juga dijual, kadang ada yang menitipkan minuman milik masing-masing di tempat ini untuk diminum kalau pemiliknya mampir ke Kashiwa. Suasananya karena ramai jadi agak berisik. ^^;

Cheese Korokke
Cheese korokke ini mirip perkedel, semacam kentang tumbuk dan daging yang digoreng dengan tepung panir dan disajikan dengan keju yang agak meleleh di atasnya. 1 porsi dapat 4 perkedel, bisa dimakan dengan dicocol shoyu. Enak buat appetizer starter.

Zaru Soba
Soba selalu berhasil membuat saya bahagia setiap memakannya. Meski harganya Rp30ribuan tapi porsinya tidak terlalu beda jauh dengan tempat-tempat lain yang menjual dengan harga lebih mahal. Condimentnya lengkap dan kuah soba nya pun enak banget. Zaru Soba paling worthed yang pernah saya makan.

Gyupeiyaki
Sewaktu menu ini hadir di meja saya sudah agak takut karena sepertinya pedas. Ternyata tidak terlalu pedas dan rasanya enak banget. Bentuknya bikin saya teringat sama okonomiyaki. Gyupeiyaki ini tidak terlalu besar, tapi pas lah buat berdua. Isinya daging sapi slice yang dimasak dengan daun bawang dan sayur lalu dicover dengan telur dadar dan mayonaise. Menurut saya ini salah satu hidangan yang wajib dicicipi kalau mampir ke Kashiwa.

Margheritta Pizza
Secara iseng kami memesan pizza ini tanpa ekspektasi macam-macam dan ternyata enak juga. Roti pizzanya tipis garing, lebih tebal di topping tomat dan kejunya. Ukuran pizzanya memang kecil banget, disesuaikan dengan harga dan lebih seperti buat cemilan.

Unagi Kabayaki
Kapan lagi bisa pesan Unagi Kabayaki seharga Rp30ribuan, dan untuk harga tersebut ini makanan enak banget. Saus manisnya meresap dengan baik. Tapi makanan ini agak lama sih keluarnya. Unagi paling worthed yang pernah saya makan. Unagi nigiri yang potongannya lebih kecil bisa lebih mahal daripada ini.

Tuna Sashimi dan Salmon Sashimi
Tuna Sashimi dan Salmon Sashimi hitungannya 2 porsi menu. Bukan tuna atau salmon terbaik yang pernah saya makan, tapi tetap oke kualitasnya untuk dinikmati.

Oden Chazuke
Oden Chazuke adalah nasi yang dituang dengan lauk dan kuah oden. Rasanya cenderung ringan, enak buat sajian yang bikin hangat perut dan mudah dimakan. Cocok banget kalau cuaca sedang dingin. Yang ini juga keluarnya agak lama.

Karena ramai, ada beberapa pesanan yang agak lama keluarnya. Tapi puas banget makan di sini. Semua yang keluar above average, enak-enak~


Kashiwa
021 7396063
Jl. Melawai 8 No. 2A, Melawai, Jakarta

Sunday, January 8, 2017

Me Time Session at Sushi Tei

Sushi Tei Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Ketika sedang ingin lihat sushi jalan-jalan di depan mata, maka Sushi Tei yang terlintas nomor satu di kepala. Selain sedang kangen sushi, saya juga ingin mencoba jenis-jenis ikan di luar tuna dan salmon, dan pilihan ikan di Sushi Tei sebenarnya cukup variatif. Jadilah saya mengunjungi Sushi Tei di Central Park yang paling dekat dengan tempat kerja saya.

Shirane Set

Sudah lumayan lama memang saya tidak makan di Sushi Tei. Saya baru ngeh nasinya ternyata cukup tebal. Not bad sih, form nasinya solid dan tidak mudah berantakan dan saya bisa merasakan tekstur tiap bulir nasi nya. Bukan nasi sushi terenak yang pernah saya makan tapi above average lah. Porsinya agak ketebelan untuk saya tapi siapa sih yang komplen dikasih lebih banyak.

Yang pertama saya pesan adalah Shirane Set, karena menu ini sudha termasuk hamachi, unagi, maguro, tamago, dan salmon maki. Saya menghindari sushi set yang ada gurita, uni, yang matang atau setengah matang. Sebenarnya saya penasaran dengan uni, cuma harganya mahal dan saya belum yakin bakal suka dengan makanan yang satu itu. ^^;

Salmon Maki
Standard. Salmon maki nya saya jadikan selingan antar sushi lainnya dan penolong kalau ada tobikko yang jatuh ke piring.

Tuna Salad
Tuna kalengan dan ketimun yang dijadikan sushi gunkan. Agak asin gurih.

Tobikko - Smelt Roe
Jenis gunkan favorit saya. Sayang telurnya gampang berantakan kalau tidak hati-hati.

Unagi - Premium Eel
Tebal dan enak sih, tapi masih berasa tulang atau durinya sehingga agak mengganggu sewaktu dimakan. Saus manisnya juga tidak terlalu banyak.

Tamago - Egg
Enak dan manis. Mungkin malah agak terlalu manis, tapi okelah buat saya.

Ama Ebi - Sweet Shrimp
Never my favorit. Saya masih lebih suka ebi yang biasa. Ama ebi lebih kecil dan teksturnya agak lebih kenyal dan slimy. Karena kecil jadi kurang ngimbang juga dengan nasi nya.

Ika - Squid
Never my favorite either. Sushi cumi-cumi untuk saya selalu kayak nga ada rasa, agak alot, dan slimmy. Tapi saya masih lebih bisa makan cumi-cumi daripada gurita yang kalo dapet yang alot udah sengsara banget ngunyahnya.

Hamachi - Yellowtail
Lebih enak waktu saya makan di Icida sih. But still pretty good. Mula nya terasa biasa saja di lidah tapi perlahan-lahan rasa gurihnya menyebar ke seluruh mulut.

Maguro - Tuna
Salah satu yang wajib pesan kalau saya ke restoran sushi. Sebenarnya saya jauh lebih suka salmon dan buat saya rasa maguro lebih ke asin gurih saja. Tapi kurang lengkap ke restoran sushi tanpa maguro~

Selain Shirane Set saya juga ada mencoba menu-menu lain yang terpisah.



Salmon dan salmon belly nigiri lumayan sering muter-muter, jadi biasanya gw nga usah pesen yang ini dan tinggal nunggu lewat aja. Buat saya 2 ini wajib diambil minimal masing-masing satu kalau lagi ke Sushi Tei.

Shima Aji Nigiri
Shima Aji - Striped Jack Mackarel
Lumayan oke buat kapan-kapan dipesan lagi. Teksturnya mirip salmon belly tapi rasa gurihnya lebih mild dan subtle.

Mekajiki Nigiri
Mekajiki - Swordfish
Yang satu ini rasanya gurih dan teksturnya sedikit kenyal. Cukup standard, termasuk biasa saja untuk saya.

Tadinya sama masih mau inari sushi, cha soba, atau salmon belly soup. Tapi perut sudah ngga kuat lagi nambah apa-apa setelah sekian banyak sushi yang masuk. Selalu bahagia rasanya kalau sudah makan sushi sampai puas~ Tapi habis ini kudu ngirit lagi. T_T