Exquisite Indian Buffet at The Royal Kitchen - Bellagio Kuningan

The Royal Kitchen

Saya selalu suka rasa gurih rempah pada makanan India, tapi selalu was was karena saya ngga suka makan pedas. Makanya seneng banget waktu tahu makanan India di The Royal Kitchen tetap authentic dengan rasa gurih rempah India tapi banyak pilihan yang tidak pedas. Thanks a lot Zomato buat invitationnya untuk mencicipi menu-menu di The Royal Kitchen.

Buffet all you can eat hanya ada siang-siang tapi available sampai weekend. Kalau makan buffet, saya sendiri tipe yang lebih suka menunya ngga harus terlalu banyak tapi mayoritas enak-enak daripada dipaksa banyak tapi yang enak cuma sedikit. Jadi kesan saya terhadap buffetnya, meskipun variasinya ngga melimpah, pilihan menunya oke-oke, enak-enak, dan sangat memuaskan untuk kisaran harga Rp200.000 per orang.

Nasi Briyani

Garlic Naan

Ada beberapa pilihan masakan tikka, curry, masala, beberapa pilihan roti khas India dan juga dessert. Mix and match nya tapi mungkin agak tricky. Ada menu yang enak dimakan pakai nasi, ada yang cocoknya pake roti naan.

Paneer Butter Masala

Favorit nomor 1 saya di The Royal Kitchen adalah Paneer Butter Masala dan makin sempurna dimakan dengan butter naan. Paneer ini semacam tahu yang dibuat dari susu. Teksturnya seperti paduan antara tahu dan keju, jadi mungkin tidak semua orang suka. Saya sendiri bahagia banget bisa makan ini sepuasnya. Bumbu masala nya seperti kari kental yang kaya citarasa rempah India dan dipadu gurih creamy dari butter. Ngga pedes sana sekali dan enak pake buangettt.

Butter Naan & Lamb Curry

Beberapa foodie lain tapi lebih suka Lamb Curry. Harus diakui menu yang satu ini juga mantap dengan rasa bumbu yang cenderung asin daripada butter masala sebelumnya. Daging kambing sungguh empuk banget dengan rasa rempah yang meresap ke daging.

Mutton Biryani

Menu lain yang juga wajib dinikmati sampai puas adalah Mutton Biryani. Nasi biryani yang dimasak dengan bumbu saffron khas India dan daging kambing nan lezat ini tak mungkin bisa dilewatkan oleh para pengunjung.

Chicken Curry

Chicken Kebab

Mixed Kebab Chicken

Chicken Tikka

Kambingnya lezat, menu ayamnya pun empuk-empuk dengan rasa bumbu yang mantap. Mutton Biryani dan menu nasi lainnya enak juga dimakan bareng dengan chicken tikka atau kebab, Dimakan sama Bindhi Masala juga ngga kalah nikmatnya. Bindhi Masala ini mirip tumisan sayur yang dimasak dengan rempah India.

Bindhi Masala

Rasam Soup

Rasam Soup menyenangkan sebagai appetizer maupun dimakan belakangan kalau sudah agak kenyang. Teksturnya ringan dengan rasa asam tomat yang segar dan gurih, sehingga ngga seberat menu-menu lainnya.

Dosha Masala

Samosa

Side dish lain yang juga bisa dipesan adalah menu Samosa dan Dosha Masala yang sudah di wrapped dengan roti tipis dan disajikan dengan bumbunya masing-masing. Nice appetizer tapi saya sendiri tidak makan banyak-banyak karena masih pengen puas-puasin makan menu lainnya.

Welcome Drinks

Untuk welcome drink kita dapat 2 pilihan, strawberry lassi dan buttermilk. Yang buttermilk sebenarnya menarik tapi orang yang tidak tahu bisa kaget. Rasanya gurih yoghurt tapi tidak manis sama sekali. Malah cenderung agak asin dengan after tase sedikit pedas karena ada ladanya. Strawberry Lassi masih ada rasa manisnya dan citarasanya juga seperti strawberry yoghurt umumnya.

Dessert

Dessert khas India tekstur maupun rasanya unik-unik. Overall saya suka semua, tapi memang teksturnya agak aneh-aneh sih buat saya yang pertama kali nyoba. Ada dessert gurih berwarna kuning saffron dengan sesuatu yang seperti sponge di tengahnya. Ada dessert susu manis dengan semacam mie bening di dalamnya. ^^; Favorit saya yang seperti kacang campur parutan kelapa halus, tapi rasa manisnya lumayan nendang.

Indian Style Milk Tea

Meskipun masakannya authentic India Utara, saya rasa tetap ada penyesuaian terhadap rasa masakan supaya ngga terlalu kaget diterima oleh lidah orang Indonesia. Pelayanan di The Royal Kitchen juga sangat baik dan ramah. Saya ngga punya komplen apa-apa terhadap restoran ini kecuali lampunya agak remang-remang. Tapi entah apa tipe penerangan seperti ini memang chiri khas di restoran India? Will definitely be back to enjoy another round of their buffet.

Chicago Pizza at Pizza Maru - Grand Indonesia

Chicago Pizza adalah salah satu jenis makanan yang sudah lama saya penasaran rasanya kayak apa semenjak lihat di tv gimana pizza keju maupun toppingnya bisa setebal itu. Makanya waktu saya mendengar di Indonesia sekarang menu ini ada di Pizza Maru saya pun langsung pingin coba.

Meskipun ini makanan khas di Chicago, tapi Pizza Maru sendiri sebenarnya franchise Korea. Jadi saya pun ngga yakin authentic, tapi daripada tidak sama sekali ya tak apalah. Belum tentu saya kesampean bisa pergi ke Chicago. Overall makanan pada menunya adalah fusion antara Italian-American dengan citarasa Korea. Tempatnya sendiri luas, cozy, dengan interior yang cukup manis.

Sedikit warning, saya pernah mendiskusikan Pizza Maru dengan beberapa foodie lain dan reaksinya cukup beragam. Harga pizza nya memang mahal, Read Deal Chicago Pizza 1 loyang Rp200ribuan. Jadi buat yang ngga doyan saya bisa paham ini akan jadi pemborosan yang sangat menyebalkan. Waktu tunggunya cukup lama karena prosesnya 2x pemanggangan, jadi kalau datang pas ramai, mungkin bakal lumayan melatih kesabaran. Warning selanjutnya, kalorinya mantap tenan, jadi siap-siap berat badan naik keesokan harinya. ^^;

Kami memesan yang Real Chicago Pizza. Personally I really like it. Ngga setebal Chicago Pizza yang pernah saya tonton di tv tapi kejunyanya mantap banget baik secara porsi maupun kualitas. Lezat dan gurih dengan tekstur yang asik. Rotinya juga enak digigit.

Bahkan setelah kita bawa pulang ke rumah dan dimakan keesokan harinya, meskipun cuma dipanaskan dengan oven biasa tapi kualitas kelezatan pizza serta tekstur kejunya tetap baik. Berbeda dengan pizza tempat lain yang kalau dibawa pulang pasti sudah jauh rasanya dibanding kalau makan langsung di restoran. Orangtua saya yang bisa dibilang lidahnya udah nga bisa lepas dari Pizza Hut aja bisa doyan banget sama pizza ini. Tapi ngga bisa sering-sering beliin juga sih mengingat harganya cukup aduhai. ^^;

Bumbu tomatnya bukannya ngga enak, tapi agak biasa saja. Dan saya lebih suka kalau saus pizza nya bisa lebih banyak lagi untuk mengimbangi rasa keju yang melimpah. Tapi penyajian pizzanya cukup unik karena diatasnya ditaburi gula bubuk dan kita juga diajak mencoba menikmati pizza ini dengan selai strawberry. Entah urusan selai ini memang dari Chicago atau justru dari Korea nya...? So we can also eat this as some kind of snack or dessert.

Welp, masih penasaran sih sama fusion food American-Italian-Korea nya. I hope it will be good. xd

Japanese Katsu Specialty at Kimukatsu - Grand Indonesia

Kami mampir di Kimukatsu Grand Indonesia sekitar jam 7 sore dan ramainya kudu ngantri 10 nomor. Tempatnya cukup luas dan khas casual dinner ala Jepang. Meja sebenarnya tidak sampai full packed, tapi entah apa karyawannya kurang atau bagaimana, preparasi mejanya agak lama.

Saya memang pernah baca ada review yang bilang kalau servicenya rada lelet. Dan sekarang saya merasakan sendiri, selain ngantrinya itu, menu utamanya juga lama banget keluar. Untungnya kami ada pesan dessert dan appetizer juga, jadi lumayan lah ada yang dicemil-cemil lebih dulu.

Cheese Ice Cream, bahkan untuk menu yang tinggal nyendok pun keluarnya agak lama. Tapi untungnya rasa es krimnya enak dan lumayan bikin bahagia. Ngga keju-keju banget sih, tapi kayak ada tekstur yang unik legit tapi sedikit kasar dengan rasa gurih susu dan sedikit asin yang menyenangkan. Kadar manisnya juga pas.

Cream Potato Croquette ini seperti mashed potato salad yang dibikin jadi kroket onde. Bagian luarnya garing krenyes, sedangkan tekstur kentang di bagian dalamnya creamy dan halus.

Setelah penantian yang lumayan akhirnya bintang utamanya pun tiba. Mixed Katsu Platter, Original Beef Katsu, Chicken Katsu Cheese, dan Chicken Katsu Negi. Baru kali ini saya mencoba mille feuille daging yang dibikin jadi menu katsu. Layer demi layer tumpukan daging dan garing katsunya memberikan tekstur yang menyenangkan. Crunchy tapi tetap empuk mudah digigit.

Secara rasa, saya justru lebih suka yang daging ayam. Selain sangat empuk, citarasa ayam buat saya lebih cocok untuk katsu apalagi kalau dengan tambahan seperti cheese dan negi. Chicken cheese nya mantap, dan daun bawang kasih flavour yang asik dan pas buat Chicken Negi.

Beef katsu nya bukannya ngga enak sih... Citarasa daging sapinya juga oke dan layering teksturnya lebih dapet waktu digigit. Tapi overall yang chicken katsu lebih lezat.

Masih penasaran dengan menu-menu lainnya sih. Tapi mungkin kapan-kapan saja dan pilih hari yang tidak ramai.

Kopimen - Binus Syahdan

Belakangan ini sepertinya trend di sekitar Binus Syahdan adalah kedai kopi dan toko minuman baru yang bermunculan. Kopimen sendiri sebenarnya sudah agak lama berdiri di area yang sama dengan Indomaret persis seberang Binus Syahdan.

Tapi belakangan mereka renovasi tempatnya jadi lebih fancy dengan ruangan indoor ber ac maupun outdoor. Dulu tempat mereka hanya ada yang terbuka dan banyak yang mampir untuk ngopi sembari ngerokok sehingga saya selalu mengurungkan niat mampir. ^^;

Menu utamanya tentu kopi, tapi selain itu ada juga menu-menu hemat seperti indomie, nasi + lauk simple, atau snack dessert  dan penganan lainnya. Minuman non kopi nya juga lumayan variatif.

Untuk kopi sejauh ini saya cuma nyobain yang manual brew. Disajikan dengan botol dan gelas sloki yang menarik. Kopi Mandailing dan Papua nya enak.

Minuman non kopinya ada yang klasik seperti Hot Chocolate dan Matcha Latte. Tapi yang penampilannya paling manis saya lupa namanya, warnanya pink dengan cream dan sprinkle di atasnya. Lumayan favorit di kalangan wanita.

Saya sendiri lebih suka minuman machiatto. Cream di atasnya pekat dengan rasa yang mirip cream cheese. Lalu kalau mau yang refreshing ada juga semacam lemon soda yang enak banget buat diminum pas lagi panas-panas.

Menu makanan favorit saya di Kopimen adalah Waffle. Bisa ditambah es krim atau gelato yang tersedia. Wafflenya enak dan mungkin di sekiratan Binus Syahdan cuma Kopimen yang menyediakan menu waffle seperti ini.

Gelatonya juga bisa dipesan terpisah. Saya cobain yang lemon dan ogura dua-duanya enak. Tekstur gelatonya agak kasar dan kadar airnya masi lumayan berasa, tapi tetap lezat dan menyegarkan. Sepertinya rasa gelatonya juga berganti-ganti tergantung apa yang sedang available.

Menu favorit lainnya buat saya adalah Nasi Makmur, menu murah meriah Rp15.000 dan penyelamat di tanggal tua. Sebenarnya cuma nasi dengan telur ceplok, sosis dan bakso yang digoreng. Tapi lumayan banget buat isi perut di kala bokek. Sosis dan bakso nya pun saya suka.

Kalau sedang pengen ayam, ada juga chicken katsu yang disajikan dengan saus tonkatsu. Bisa pilih mau dimakan sebagai snack lauk saja atau disajikan dengan nasi.

Menu indomie juga tersedia. Cukup standard lah, dan lumayan kalau sedang bingung mau makan apa. Ada juga indomie yang dimasak dengan telur dan jadi seperti bulat pizza tampilannya. Roti bakar nya amat sangat biasa saja, jadi kurang saya rekomendasikan.