Sunday, July 30, 2017

Amazing Pecking Duck from Jia Shangri-La Hotel

Jia adalah restoran Chinese Food di Hotel Shangri-La Sudirman. Bertahun-tahun lalu saya pernah makan di sini sewaktu namanya masih Shang Palace, tapi orangtua saya kurang suka dengan pengalaman makan waktu itu.

Setelah renovasi dan rebranding, namanya sekarang menjadi Jia dengan konsep dan dekor yang lebih modern serta cozy, namun tetap nyaman untuk makan bersama keluarga. Konsep menu nya juga jadi lebih sehat karena makanan di Jia tidak memakai MSG maupun pewarna atau perasa buatan. Semua mecin dan pewarnanya harus dari bahan alami. Kadar kolesterol Chinese Food memang lumayan asoy sih, jadi usaha untuk mengurangi bahan-bahan yang ngga sehat ini patut diancungi jempol.

Signature Pecking Duck

Di antara semua menu, Signature Pecking Duck dari Jia ini benar-benar juara. (makanya saya bahas duluan meski keluarnya pas pertengahan) Bebek biasanya gampang alot, tapi di sini diolah dengan sangat baik. Dagingnya empuk banget dan juicy sementara kulit luarnya garing crispy dengan aroma yang luar biasa menggugah selera makan. Saus Pecking Duck yang manis gurih juga nikmat banget. Menu ini masih terngiang-ngiang di mulut dan hidung saya hampir seharian setelah makan. Might be the best Pecking Duck I've ever tried so far.

Look at those glistening crispy duck skin.
The meat below is really tender and juicy.

Bebek Peking di restoran Chinese food umumnya dihidangkan sebagai 2 menu. Pertama, kulit dan daging dimakan dengan dibungkus kulit tepung dan dicocol dengan saus manis. Kedua, daging yang tersisa dimasak ulang menjadi menu yang berbeda. Keluarga saya kalau makan di Ming biasanya pesan daging bebek cincang yang dibungkus dengan daun selada sebagai menu kedua.

The first and my favorite way
of eating Pecking Duck

Tapi kali ini saya dihidangkan dalam bentuk tumisan dengan Black Pepper Sauce. Tekstur dagingnya tetap empuk dan diperkaya dengan rasa saus lada hitam yang bikin citarasanya makin mantap. Di menu ada lambang cabe nya sih, tapi untungnya lebih ke pedas lada dan masih bisa saya nikmati dengan bahagia.

Second way, Duck with Black Pepper Sauce, yummy~

Untuk mencicipi Signature Pecking Duck, sebaiknya melakukan reservasi 1-2 hari sebelumnya. Berbeda dengan tempat lain yang bebeknya biasanya sudah dipajang dan digantung, di Jia menu ini dibuat dari awal untuk menjamin kualitas dan rasa yang maksimal ketika dihidangkan. Bikinnya juga soalnya lumayan lama, sekitar 45 menit. Might be a bit pricey, but worth every penny dan wajib dicoba. Half Duck nya sekitar Rp220ribu++ dan cukup untuk 3-4 orang. Saya pengen banget bisa balik lagi untuk mencoba menu ini dengan cara masak lainnya pada menu kedua.

Demikian saya belum bisa move on dari Pecking Duck di Jia, makanya saya bahas paling pertama. Untuk appetizer, kami disuguhkan Steamed Rice Roll With Crispy Shrimp dan Crispy Fried Beef with Honey Sauce. Lalu ada juga dimsum Steamed Seafood Dumpling Topped With Egg White, Steamed Custard Bun with Salted Egg Yolk, dan Steamed Shrimp Dumpling.

Steamed Rice Roll With Crispy Shrimp

Steamed Rice Roll With Crispy Shrimp, hitungannya ini masakan Chong Fan. Saya biasanya ngga suka Chong Fan / ChiChongFan, tapi ini enak banget. Rasanya lebih cenderung asin, dan udang goreng di dalamnya sungguh berasa fresh dan empuk dengan sensasi krenyes. Merah pada rice roll nya menggunakan beet sebagai pewarna alami.

Warna merah yang sama juga dipakai untuk mempercantik penampilan ada masakan Steamed Seafood Dumpling Topped With Egg White (a.k.a Siomai udang seafood dengan putih telur). Di sini tekstur udangnya juga enak banget, dan putih telur di atasnya bikin rasa dimsum ini lebih gurih dan mild.

HaKau, Seafood SioMai,
Salted Egg Yolk Bun

Steamed Shrimp Dumpling alias Ha Kau nya juga enak. Secara penampilan mungkin agak standard, tapi kualitas kulit luar nya bagus. Rasa dan tekstur udang di dalamnya juga sungguh aduhai dan ngga kalah dengan dua menu sebelumnya.

Steamed Custard Bun with Salted Egg Yolk (Bakpao manis isi saus telor asin) adalah menu yang saya suka banget tapi bikin dilematis karena kadar kolesterolnya lumayan gampang bikin puyeng, tapi sungguh-sungguh enak. Penampilannya yang lucu kayak mahluk jeruk juga bikin gemes. Rasanya manis tapi dominan creamy gurih telor asin yang langsung bikin mulut senang, hati bahagia, dan rasionalitas otak mempertanyakan ini ngga apa-apa kah kalau makan lebih dari satu? Tapi toh habis ini makan bebek peking, jadi ngga usah dipikirin dulu deh.

Crispy Fried Beef with Honey Sauce

Crispy Fried Beef with Honey Sauce termasuk menu favorit di Jia. Penampilannya yang kayak dendeng bikin saya berekspektasi teksturnya bakal empuk dan sedikit liat. Tapi ternyata sewaktu digigit, tipis ringan dan crunchy banget di mulut. Saus madu nya juga bikin masakan ini makin istimewa.

Deep Fried Boneless Chicken
with Special Chilli Sauce and Mango

Main course selanjutnya ada Deep Fried Boneless Chicken with Special Chilli Sauce and Mango. Meskipun bilangnya bercabe, untungnya ngga pedas buat saya. Dagingnya empuk dan juicy dengan permukaan yang garing dan crunchy. Tapi secara rasa agak dominan asin, terlalu asin untuk selera saya.

Crispy Prawn With Wasabi Mayonaise and Almond Flakes

Crispy Prawn With Wasabi Mayonaise and Almond Flakes rasanya gurih dan sedikit manis. Presentasi penampilan hidangannya sungguh cantik. Udang nya kenyal fresh seperti menu-menu sebelumnya. Garing seperti Deep Fried Chicken tapi dibasahi saus mayonaise. Tekstur saus wasabi mayonaise nya agak terlalu pekat, apalagi karena sewaktu menu ini keluar saya juga sudah agak kenyang. Tapi secara rasa oke banget. Tekstur kacang almond nya bikin makin krenyes waktu digigit.

Pan Fried US Beef Short Ribs
with Goose Liver Sauce

Pan Fried US Beef Short Ribs with Goose Liver Sauce agak di luar ekspektasi saya karena namanya yang keren tapi entah kenapa saya berasa ada yang kurang waktu saya makan. Mungkin karena iga sapi bukan tipe daging favorit saya kah? Tapi rasanya yang saya makan di Kintan lebih empuk waktu dikunyah. Sebenarnya enak sih, hanya saja jauh lebih oke kalau masakan ini bisa lebih empuk lagi, dengan rasa yang lebih gurih dan tidak terlalu dominan asinnya.

Ipoh Special with Two Kind of Salted Fish Fried Rice

Ipoh Special with Two Kind of Salted Fish Fried Rice konon merupakan makanan kenangan head chef nya sewaktu kecil. Sayangnya ini menu paling pedas diantara yang lain, dan rasa pedasnya bikin rasa asinnya makin menjadi-jadi. Apalagi ikan asin yang dipakai ada 2 jenis, dan karena tidak pakai mecin rasa gurihnya juga agak terbatas.

Tapi teman-teman yang lain sangat menikmati menu ini dan malah ada yang menobatkannya sebagai menu favorit di Jia. Jadi mungkin bagi yang tidak masalah dengan cabe, ini nasi goreng yang enak banget dan malah tidak terlalu pedas. Menu nasi goreng ini keluar paling belakangan sehingga sewaktu saya makan kondisi perut memang sudah sangat kenyang. ^^;

Tapi kalau untuk dessert, selalu ada extra space di perut kan ya?

Desserts~

Chilled Durian Pancake ini bikin mau nangis karena saya ngga suka duren. x'D Saya tetap cobain sih karena penampilannya sungguh terlihat enak mulus dan empuk. Secara tekstur sih oke banget. Mousse di dalam kulit pancake nya sungguh lembut dan ringan di mulut dengan rasa manis yang pas. Yang bikin saya ngga doyan ya duriannya itu sendiri. Tapi kalau buat pecinta durian, bisa jadi ini menu penutup yang sempurna.

Untungnya selain Durian Pancake kita juga dapat Chilled Mango Pudding dan Chilled Mango Sago Cream dessert. Mangga bukan buah favorit saya, tapi masih dalam tahap yang bisa saya nikmati dengan senang hati.

Chilled Mango Pudding nya secara penampilan sungguh manis dan menggoda. Rasanya oke dan asam pada buah-buahan diatasnya bikin rasa puding mangganya lebih asik. Tekstur mungkin bisa sedikit lebih ringan tapi ini pun sudah enak. Favorit dessert saya jatuh pada Chilled Mango Sago Cream. Teksturnya lebih cair tapi tetap agak kental berpadu indah dengan es krim di tengahnya. Manis gurihnya yang creamy bikin ketagihan. :3

Tableware~

Untuk service, gw ngga tau apa kalau gw makan biasa bareng keluarga bakal beda dengan yang kali ini makan dalam rangka Zomato meet up. Pelayanannya baik, sopan dan ramah, tapi pas lagi butuh saya agak susah sewaktu mau manggil waiter / waitress. Beberapa restoran Chinese food (terutama yang high class) memang suka ngga nyediain tissue di meja sih. Tapi alangkah baiknya kalau itu disediakan paling tidak sewaktu dessert keluar sewaktu hampir selesai makan.

Terakhir, saya berterima kasih banget buat Zomato yang sudah mengundang saya di acara Zomato meet up sehingga saya bisa mendapatkan pengalaman makan yang berharga di Jia. It's really fun to meet with other foodies and enjoy the food together. I'll be back to Jia for another Pecking Duck and dimsum. xd


Jia - Shangri-La Hotel, Jakarta Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato
Jia
021 29229999
Shangri-La Hotel, Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman, Sudirman, Jakarta


Friday, July 28, 2017

Hangout dan ngopi-ngeteh di Kolary Cafe


Kolary Coffee Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Kolary Cafe terletak di gedung seberang Sekolah Tarsisius di lantai 3 di atasnya Bakmitopia. Meskipun kudu nanjak 2 lantai, pengunjung cafe nya lumayan. Diskon 10-15% untuk Binusian pada jam-jam tertentu. Banyak yang suka nangkring sambil ngerjain tugas di sini. Tempat duduk tersedia di indoor maupun outdoor untuk yang hendak merokok.


Yang spesial di sini sudah pasti minuman kopinya, tapi saya sendiri lebih sering mampir untuk makan sore. Saya sendiri bukan fans kopi jadi paling banter minum Hazelnut Latte di sini. Saya agak menghindari kopi karena gampang moodswing sehabis minum kopi. Tapi saya agak lemah sama sesuatu yang ada Hazelnut nya. ^^;

Hazenut Latte
Hazelnut Latte nya enak dan manisnya pas. Kopinya juga berasa banget. Tapi mungkin harusnya saya terima saja tawaran pelayannya sewaktu dia bilang bisa dibikin tanpa kopi. Lumayan greng buat badan saya dan bikin saya baru bisa tidur jam 3-4 pagi. But it's pretty good when you need something to make you more productive.
Chamomile Tea

Minuman lainnya yang saya coba ada Chamomile Tea dan Choco de Leche. Cukup standard. Yang Choco de Leche nya sih enak dan coklatnya berasa banget, tapi saya kurang bisa berasa apa bedanya dengan minuman coklat lainnya.

Choco De Leche
Untuk makanan, kurang lebih variasinya standard cafe. Yang menarik mungkin karena cukup banyak pilihan camilan atau breakfast platter. Yang sudah saya coba antara lain Cream Soup, Tuna Sandwich, Spaghetti Bolognaise, dan Chicken Cordon Bleu.

Cream Soup

Untuk Cream Soup, saya agak kaget karena porsinya cukup besar dan harganya tidak terlalu mahal. Lumayan banget kalau lagi tanggal tua atau sedang pengen makan yang hangat-hangat tinggal sruput. Sup disajikan dengan 1 slice roti panggang yang dipotong 2. Secara rasa kurang lebih ya sup instan dengan tambahan sayur. Tapi saya nga komplen selama harganya cocok.

Tuna Sandwich

Tuna Sandwich nya agak biasa aja sih. Mungkin karena pilihan tipe/merk rotinya sangat standard ala sari roti. Roti sandwich yang oke biasanya sedikit lebih tebal dan teksturnya juga lebih kering dan jadi garing setelah dipanggang. Jadi menu ini agak berasa kurang worthed untuk saya. 

Spaghetti Bolognaise

Spaghetti Bolognaise nya termasuk oke dan proper. pastanya cukup pas (meski saya lebih prefer yang nga terlalu matang), dan sausnya menggunakan daging giling dan taburan keju. Porsinya juga oke dan nga kedikitan. Sejauh ini Spaghetti Bolognaise mungkin menu favorit saya di sini.

Chicken Cordon Bleu

Chicken Cordon Bleu di Kolary Cafe digulung a la rolade. Biasanya saya makan yang bentuknya lebih kayak steak, jadi lucu juga ini agak beda. Menu ini disajikan dengan sayur tumis dan kentang goreng. Kejunya mungkin pakai cream cheese. Sausnya enak, tapi ayamnya sendiri agak hambar untuk saya. Harusnya ada spicy mayonaise pada menu ini, tapi saya minta jangan pakai itu.


Panna Cotta

Untuk dessert, saya nyobain panna cotta. Penyajiannya unik, gelas panna cotta nya berbentuk kerucut diletakkan diatas gelas yang agak bulat dan berisi es batu. Panna Cotta di sini disajikan dengan saus kopi. Manisnya pas dan rasanya cukup oke. Tapi teksturnya berasa heavy dan over creamy di lidah. Makan ini doang lumayan bikin berasa kenyang.

Pelayanannya sangat baik dan ramah meski masih rada awkward. Untuk suasana tempatnya juga oke buat hangout atau duduk ngopi-ngopi. Kapan-kapan mungkin saya balik lagi mau nyobain hamburger atau snack dan minuman-minuman lainnya. :d

Sunday, July 23, 2017

Let's Go Gelato - Soft Opening at Gandaria


Let's Go Gelato ini posisinya ada di Gandaria dekat Vila Merah. Mereka sedang promo buy 1 get 1 untuk soft opening sampai tanggal 23. Adik saya yang kebetulan lewat sana pas pulang lalu langsung ngajak saya nyobain tempat gelato yang baru buka ini. Mumpung buy 1 get 1 biar bisa sekalian nyobain macam-macam rasa~


Pilihan rasa nya ternyata lumayan banyak variasinya. Yang premium mengandung alkohol dan beda harga. Yang sedang promo sepertinya hanya rasa-rasa reguler saja. Sayang waktu kami datang vanilla nya sudah habis.


Setelah bingung cicip-cicip ini dan itu, kami akhirnya nyobain rasa almond, choco cashew, salted caramel, dan  matcha brownies. Favorit saya yang coco cashew, meski rasa almondnya jadi rada kebanting tapi rasa gelato kacang-kacangan ini sungguh nagih dan bikin lidah bahagia. ^^


Matcha brownies nya cukup pekat, tapi rasanya agak biasa saja buat kami. Begitu juga dengan salted caramelnya. Cukup rich tapi tidak terlalu istimewa.

Tekstur gelato nya sendiri oke dan cukup berkualitas. Kalah sih sama modelan Grom, tapi ngga kalah dengan gelato-gelato homemade seperti Il Vero. Kapan-kapan kalau lewat Gandaria lagi kayaknya saya pengen cobain varian rasa lain, terutama yang rada asam. :d


Harga 1 scoop small Rp20ribu, 2 scoop Rp30ribu dan 4 scoop Rp50ribu. Kalau rasa premium, per scoop nya Rp30ribu. Pakai cone dan tambahan topping bakal kena extra charge lagi. Sistem pembelian di sini mesti bayar dulu sebelum nyicipin dan milih rasa. Setelah selesai makan juga self service, jadi buanglah cup dan sendok yang sudah selesai dipakai di tong sampah. :)


Lets Go Gelato  Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato
Let's Go Gelato
Jl. Gandaria 1 No. 57, Pondok Indah, Jakarta

Saturday, July 22, 2017

Nam Nam Noodle Bar - Senayan City


Udah luamaaa banget saya ngga makan makanan Vietnam. Padahal saya doyan banget sama Pho. Kemarin pas ada perlu di sekitar Senayan saya dan adik secara impulsif memutuskan makan di Nam Nam. Sekalian nyobain Banh Mi karena ada teman yang pernah bilang sandwich Vietnam nya Nam Nam enak. Dekornya lucu tapi tempatnya cozy dan nyaman. Mungkin ceritanya kayak warung di Vietnam gitu.

Dessert

Saya agak kaget dengan harga Pho nya yang lebih mahal daripada ramen, tapi marilah kita coba. Yang kita pesan Pho Australian Beef Steak Slices, Twice cooked Australian Beef brisket (request tanpa sambal penyet dan cabe), dan Southern Fresh Rolls with prawn & Fresh Herbs. Untuk Dessert, adik saya ada nyobain Chilled Dried Longan, Lotus Seeds, Water Chestnut, and seaweed with shaved ice. Saya ngga suka longan, jadi ngga ikutan nyobain dessert nya.

Pho

Pho nya... enak~ Kuah kaldu dagingnya sungguh enak, ringan dan jernih dengan rasa gurih asin yang lumayan kuat. Kaldu dagingnya berasa banget. Rempah seperti kemangi atau daun yansi menambah citarasa kuahnya menjadi istimewa. Lebih mantap kalau ditambah perasan jeruk limau. Mangkoknya besar dan porsi dagingnya cukup banyak. Mie pho nya juga enak, lembut dan empuk tapi cukup firm. Bikin kangen waktu masuk mulut. ^^

Banh Mi

Banh Mi nya karena kita pesan varian pedas tapi tanpa sambel jadinya rada kurang saos sih. Tapi ini juga enak. Saya suka banget sama rasa dan tekstur rotinya. Kriuk waktu digigit, pas banget buat jadi roti sandwich. Sayur seperti wortel dan ketimunnya ternyata berupa acar yang rasanya asam asin, sungguh menarik karena saya baru kali ini makan sandwich dengan acar model begini. Telur dadarnya biasa saja. Beef brisketnya lumayan. Nga banyak impactnya sih secara rasa, tapi empuk dan gampang digigit. Porsi Banh Mi nya juga gede.

Spring Roll

Spring Roll nya tapi agak mengecewakan karena rada hambar meski sudah dicocol ke saus kacang. Waktu kulit luarnya digigit berasa kayak makan edible plastic. Padahal harganya nga bisa dibilang murah so I kinda expect more than this.


Kebersihan dan pelayanan di NamNam oke. Di meja banyak saus yang tersedia untuk menyesuaikan dengan selera masing-masing. Bahkan sampe ada saus mecin, saus hoisom, dan kecap ikan. Mungkin kapan-kapan saya mampir lagi mau coba varian pho yang lebih bersayur dan banh mi yang emang ngga pedes. xd


NamNam Noodle Bar Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato  
Nam Nam Noodle Bar
Senayan City, Lower Ground, Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta
021 72781699

Delicious Ramen from Ikkudo Ichi

Ikkudo Ichi
Ikkudo Ichi sudah cukup lama hadir di Central Park Jakarta dan termasuk restoran ramen yang sukses di tempat ini. Padahal jarang promosi macam-macam tapi tempatnya ramai terus. Kalau pas jam makan dan weekend sering kali ngantri sampai waiting list. Posisinya ada di seberang Gramedia dan dekat elevator menuju bioskop. Buat yang mau nonton tapi ingin makan dulu, sering kali memilih makan di sini dulu karena dekat dan cepat. Budget makan Ikkudo Ichi standard nya sekitar Rp70-100ribu per orang.

Menu utama Ikkudo Ichi adalah Signature Ramen. Mungkin biasanya orang pakai saus cabe, tapi karena saya ngga doyan pedas, yang paling sering saya pesan adalah yang signature biasa. Ramen ini dihidangkan dengan chashu, potongan jamur kuping, irisan daun bawang, dan sebutir telur.

Pork Signature Ramen

Saya kurang tahu apakah supnya mengandung babi atau tidak. Atau apakah kalau saya pesan yang ayam sup nya beda lagi dengan yang babi, itu juga saya tidak tahu. Saya selalu pesan yang babi kalau makan di sini. Soup nya Hakata Tonkotsu style yang gurih creamy dan keruh. Untuk kuah, mungkin sekarang ini Ikkudo Ichi adalah tempat ramen dengan kuah terenak buat saya.

Kalau ngga sedang diet, selalu saya habiskan kuahnya sampai dasar mangkuk. Bawang putih yang dipakai sepertinya cukup banyak karena setiap habis selesai makan, sensasi bawang putihnya tertinggal di mulut cukup lama.

Di Ikkudo Ichi, semua ramen by default sudah dapat sebutir telur yang tengahnya masih setengah matang dan bagian putihnya empuk lembut dengan warna coklat di permukaan karena di marinate (ajitsuke tamago). Adik saya tidak suka telur model begini, tapi saya sendiri cukup senang dikasih 1 telur full tanpa extra biaya. Soalnya seringkali tempat ramen cuma kasih setengah atau ada extra charge untuk telur.

Untuk mie, mereka menyediakan pilihan mie keriting dan mie lurus. Favorit saya selalu mie lurus dengan tingkat kematangan yang hard. Mie keritingnya sedikit lebih tebal dari mie lurus dan juga enak. Tapi saya lebih suka kesan lembut sewaktu meneruput mie yang lurus tanpa hambatan.

Chicken Chashu

Chashu ayam Ikkudo Ichi menurut saya lumayan, tapi tidak sampai wah banget. Chashu babi nya enak dan oke. Kalau sedang hoki kadang saya dapat chashu yang lembut dan gurih banget. Setiap ramen biasanya dapat 3 slice chasiu. Tapi kalau untuk chashu, buat saya Marutama Ramen masih juaranya.

Mini Chashu Don

Kalau pesan semangkuk ramen, kita bisa pesan mini pork chashu don seharga Rp20ribuan. Menu ini sebenarnya cuma nasi putih dengan tumis chashu babi yang dipotong cube kecil-kecil di atas nasi. Chashu babi nya enak dan ekstra nasi nya biasanya untuk sama makan bersama kuah atau topping ramen yang tersisa. Kayak makan soto jadinya.

Japanese Curry Ramen

Buat yang bosan dengan signature ramen, Ikkudo Ichi juga menyediakan menu ramen dengan twist bumbu kari dan miso. Karinya bahkan ada yang versi Japanese dan versi Homemade curry. Saya cobain yang Japanese Curry Ramen karena kata waiter yang ini rasanya lebih manis sementara yang Homemade cenderung asin. Untuk mie, kali ini saya cobain yang mie kriting.

Bumbu kari Jepang pada ramen ini sepertinya dicampur dengan kuah ramen signature. Ramen ini dihidangkan dengan wortel dan kentang yang ada pada bumbu kari, telur, irisan daun bawang, dan chashu. Saya suka banget karena ada twist rasa kari Jepang yang bikin rasa ramennya semakin nagih. Tapi untuk adik saya rasa kari nya malah jadi nanggung. Dia lebih suka sekalian pesan nasi kari.

Japanese Pork Chashu Curry Rice

Curry Rice Ikkudo Ichi juga not bad. Bukan curry rice paling enak yang pernah saya makan, tapi tekstur dan rasanya udah termasuk lezat~. Tadinya saya mau cobain curry rice dengan beef chashu, karena kosong akhirnya saya minta pork chashu saja. Tapi daripada dengan chashu, sepertinya lebih enak kalau disajikan dengan karaage yang garing.

Miso Ramen

Kalau Miso Ramen sepertinya Ikkudo Ichi ingin mencoba memberi nuansa Hokkaido pada ramen mereka. Kuah signature nya dikasih tambahan miso yang kasih sedikit hint gurih manis pada rasanya (which might be my favorite broth). Ramen ini disajikan dengan jagung manis. Saya lebih suka Miso Ramen di sini daripada Ippudo.

Toroniku Ramen

Toroniku ramen merupakan mie dengan daging pipi babi yang diberi sedikit saus bawang putih dan rempah. Sepertinya disajikan dengan kuah signature biasa, tapi penyajiannya agak berbeda. Hanya mie yang dimasukkan ke dalam kuah sementara toppingnya diletakkan di piring terpisah. Mungkin supaya kita bisa merasakan langsung bedanya toroniku dengan chashu biasa.

Buat saya toroniku nya ngga se worthed itu sih untuk bayar lebih mahal daripada ramen standard lainnya. Standard chashu babi di sini nga kalah enak dengan pipi babi. Hanya saja saya suka penyajian ramennya yang agak beda. Toroniku ramen bikin saya teringat pada tsukemen, dan di Ikkudo Ichi pun tersedia menu yang satu ini.

Tsukemen

Pada Tsukemen, mie topping maupun kuah benar-benar disajikan secara terpisah. Kuah tsukemen paling rich, berat, dan berminyak. Khas tsukemen karena kuah cenderung untuk melapisi permukaan mie saja. Kalau langsung diminum lumayan ngejreng mecinnya. Ada kuah tambahan untuk mengencerkan kuah utama supaya lebih enak waktu diminum langsung tanpa mie atau topping lainnya.

Saya suka banget kuah tsukemen Ikkudo Ichi. Hanya saja mie nya mengecewakan. Mie tsukemen ini paling tebal diantara yang lain, tapi yang jadi masalah, mie nya kematengan dan terpotong pendek-pendek. Saya berasa kayak dapat sisaan mie tebal yang dikumpulkan lalu dijadikan 1 porsi karena potongan yang ngga jelas dan ngga merata. Semoga saya bisa dapat yang kualitasnya lebih baik kalau makan tsukemen lagi di sini, soalnya saya suka banget sama kuahnya. :'(

Yaki Buta Gyoza Ebi Iri

Untuk Gyoza, kita ada cobain Yaki Buta Gyoza Ebi Iri. Lumayan enak, kulitnya cukup oke dan rasa tekstur daging isinya juga juicy. Teman ramen yang oke sebagaimana pangsit pada bakmi. 1 porsi dapat 6 gyoza kecil.

Pork Bun

Lalu kalau di Ippudo saya doyan sama Ippudo Bun nya, di Ikkudo Ichi ternyata selama ini juga ada Pork Bun. ^^ Satunya seharga Rp20ribuan. Rasanya juga enak dan rotinya rapih. Disini pork bun nya pakai saus manis dan pork belly nya lebih garing daripada yang di Ippudo.

Overall lidah saya selalu dibikin happy setiap habis makan di sini jadi saya bisa paham kenapa ini tempat ramai terus. Might be my most favourite ramen place so far in Jakarta. Saya belum kesampean nyobain Hakata Ikkousha yang ada babi nya, sementara Santouka sudah tutup.

Untuk pelayanan sudah oke dan sopan, tapi mungkin bisa ditingkatkan karena kadang saya agak susah manggilnya. I still really really hope I can get better tsukemen next time. Tapi kalau kualitas mie nya masih sama aja, mungkin sekalian saja saya minta ganti mie lurus kalau sedang mau tsukemen.



Ikkudo Ichi Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Ikkudo Ichi
Central Park, Lantai 3, Jl. Letjen S. Parman, Tanjung Duren, Jakarta
021 29200417